Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi, Penjualan Frozen Food Meningkat di E-Commerce

Kompas.com - 27/09/2021, 18:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya pengguna internet di Indonesia selama pandemi Covid-19 membuka peluang yang besar bagi pengusaha kuliner di berbagai daerah.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi Lukman mengatakan, ada beberapa kuliner online yang trennya mengalami peningkatan. Kuliner tersebut berjenis makanan beku (frozen food).

Hal ini dipengaruhi oleh pesatnya internet yang mempengaruhi peningkatan literasi digital di masyarakat.

Baca juga: 3.190 UMKM Ikut Festival Kuliner #PejuangLokal, Blibli Pecahkan Rekor MURI

"Literasi digital masyarakat di bidang kuliner sudah baik dan ini jadi peluang yang besar bagi pengusaha makanan," kata Adhi dalam siaran pers, Senin (27/9/2021).

Adhi menuturkan, jenis kuliner yang mengalami peningkatan itu juga dipicu oleh kebijakan pemerintah yang mengharuskan masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah ketika pandemi.

Tercatat pada akhir 2020 lalu, Indonesia adalah negara dengan pengguna internet terbesar keempat di dunia, jumlahnya mencapai 160 juta orang.

Dua layanan daring yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet pemula di Indonesia adalah jasa transportasi sebesar 40 persen dan layanan pesan antar makanan sebesar 32 persen.

"Selain itu masyarakat juga menggemari kuliner dengan manfaat kesehatan yang tinggi, diantaranya makanan organik atau makanan yang berbasiskan herbal," beber Adhi.

Baca juga: Sandiaga: Mau Jualan Kuliner atau Fesyen, Semua Harus Lewat Digital

Manfaat digitalisasi untuk berjualan makanan pun diamini oleh pemilik usaha kuliner Pawon Kanjeng Mommy, Diah Ayu Satiarini.

Menurut dia, omzet penjualan produknya di marketplace atau lokapasar meningkat selama pandemi.

Pandemi membuat orang tidak bisa sering keluar rumah, sehingga aktivitas memasak berkurang. Akhirnya, makanan beku menjadi pilihan.

"Dalam sebulan omzet kami bisa mencapai ratusan juta rupiah," ujar Diah.

Menurut dia, banyak keuntungan yang bisa didapat dengan berjualan secara online. Jualan online dirasa lebih mudah karena tidak perlu toko yang besar sehingga memotong biaya produksi.

Baca juga: Destinasi Superprioritas, Pusat Cendera Mata dan Kuliner Bakal Dibangun di Likupang Sulut

Selain itu, tambah Diah, berjualan secara online lebih aman, baik melalui lokapasar ataupun media sosial. Namun peningkatan omzet harus dibarengi oleh kemampuan penjual membaca keinginan pasar.

"Pengemasan juga harus baik agar tahan lama. Lebih sering berpromosi di media sosial agar masyarakat ingat terus dengan produk yang dijual," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com