Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Strategi Cuan Investasi di Penghujung Tahun 2021

Kompas.com - 28/09/2021, 16:18 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah infeksi harian dan kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan yang signifikan dan disertai oleh pelonggaran dari kebijakan PPKM.

Hal ini memberikan ekspektasi, ekonomi Indonesia dapat berputar lebih baik lagi setelah tersendat karena diberlakukannya kebijakan PPKM sejak awal bulan Juli.

President Director PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menjelaskan, penurunan jumlah kasus Covid-19 serta percepatan vaksinasi memainkan peranan penting dalam menentukan seberapa cepat pemulihan perekonomian Indonesia.

Baca juga: Waspada Investasi Bodong, Simak Ciri-ciri Surat Izin OJK Palsu

“Hal ini juga membuat market bergerak ke arah tren yang positif,” kata Lilis dalam acara BizInsight ‘Strategi Investasi kuartal IV tahun 2021’ secara virtual, Selasa (28/9/2021).

Lilis mengatakan, dari sisi ekonomi global, pelaku pasar saat ini fokus pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan September atau November untuk melihat pedoman lebih lanjut mengenai tapering.

Jika mengacu pada tapering pada tahun 2013, the Fed membutuhkan waktu sepuluh bulan (Desember 2013 – Oktober 2014) untuk menyelesaikan tapering-nya dan suku bunga naik 14 bulan setelah tapering berakhir.

Sementara itu, dari sisi domestik, ada beberapa katalis positif seperti cadangan devisa Indonesia yang tercatat cukup tinggi pada bulan Agustus sebesar 144,8 miliar dollar AS, PMI manufaktur Indonesia pada bulan Agustus meski masih berada di zona kontraksi di level 43,7, tapi mulai ada perbaikan dibandingkan dari bulan Juli yang berada di level 40,1.

Bank Indonesia juga masih mempertahankan suku bunga acuan yang rendah di level 3,5% pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan September.

Keputusan tersebut diambil karena perlunya bank sentral untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang rendah serta upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Prospek Kuartal IV

Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya optimistis masih ada secercah harapan hingga saat ini karena secara historis performa pasar saham di kuartal IV mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kuartal lainnya.

Berdasarkan historical data, dalam 10 tahun terakhir, rata-rata kinerja IHSG pada kuartal keempat sebesar 5,34 persen.

Ini ditambah lagi dengan meningkatnya kesadaran berinvestasi di masyarakat. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa per bulan Agustus, pasar modal Indonesia telah memiliki 6,1 juta investor atau naik 99 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Dari ke semua investor tersebut, kebanyakan adalah investor berusia 30 tahun ke bawah. Ke depannya, salah satu potensi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat berasal dari sektor new economy yang berbasis pada teknologi,” ujar Ivan.

Saat ini, emiten new economy masih relatif sedikit dengan kapitalisasi pasar yang juga belum terlalu besar. Namun dengan adanya emiten new economy yang melantai, diperkirakan akan mengubah struktur bursa saham Indonesia.

Baca juga: OJK Tutup 425 Penyelenggara Investasi dan 1.500 Fintech P2P Lending Ilegal

Di sisi lain, dana yang berhasil dihimpun di pasar modal mencapai Rp 257,9 triliun pada akhir Agustus atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 118 triliun dan terdiri dari 35 emiten baru yang melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2021.

“Pasar mulai menggeliat lagi, meski demikian, hal-hal yang perlu diperhatikan investor pada kuartal terakhir 2021 adalah rencana bank sentral AS untuk melakukan pengurangan pembelian aset atau yang disebut tapering-off, dimana pada tahun 2013 ketika tapering dilakukan sempat membuat tantrum di pasar keuangan global,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com