Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Evergrande, Bagaimana Dampaknya ke Industri Properti Indonesia?

Kompas.com - 28/09/2021, 21:45 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

Sedangkan untuk kelanjutan proyek properti yang sedang digarap oleh pengembang China, akan tergantung dari kemampuan bisnis dan finansial masing-masing perusahaan. Namun, tetap ada potensi untuk tersendat jika proyek-proyek tersebut masih butuh tambahan dana.

Yang pasti, untuk ekspansi ke proyek-proyek baru akan lebih berat. "Untuk ekspansi sekarang agak tertahan karena kebijakan investasi dari China ketat akibat kasus ini. Perbankan China yang dibayangi masalah, tapi bukan sektor finansial di Indonesia," kata Ali.

Director Advisory Group Coldwell Banker Commercial Indonesia Dani Indra Bhatara juga mengamini bahwa investasi properti di Indonesia masih didominasi oleh investor lokal yang sangat memperhatikan pergerakan pasar yang bersifat lokal. Sehingga properti di sini lebih dipengaruhi oleh iklim investasi dan pergerakan perekonomian di Indonesia.

"Saat ini kondisi krisis utang perusahaan properti di China belum memiliki pengaruh terhadap pasar properti di Indonesia secara umum. Jika pun ada pengaruhnya lebih ke sentiment yang sedikit menurun atau kehati-hatian investor asing terhadap pasar properti di Asia, namun belum berpengaruh pada kinerja pasar properti secara langsung," kata Dani saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Tips Investasi Properti untuk Pemula

Mengenai bisnis pengembang China di Indonesia, Dani juga melihat adanya pengaruh bagi rencana pengembangan ke depan, jika perusahaan induknya di China mengalami gangguan akibat krisis tersebut.

Tapi di sisi lain, jika pasar properti di Indonesia dianggap menjanjikan dengan kinerja penjualan yang baik, bukan tidak mungkin pengembangan di Indonesia malah menjadi prioritas, karena pasar lokal tidak dipengaruhi langsung oleh krisis tersebut.

Adapun, salah satu perusahaan properti Indonesia yang bekerjasama dengan pengembang dari China ialah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Pada Juni 2016 lalu, ASRI meneken kerjasama dengan China Fortune Land Development Co Ltd (CFLD) untuk mengembangkan kawasan di Tangerang.

Meski tak membeberkan dengan rinci progres dan kelanjutan kerjasama dengan CFLD, namun Corporate Secretary ASRI Tony Rudiyanto menyampaikan bahwa krisis industri properti di China saat ini tidak mengakhiri kerjasama tersebut. "Masih berlanjut (kerjasama ASRI dan CFLD)," ungkap Tony kepada Kontan.co.id, Selasa (28/9/2021).

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Krisis keuangan Evergrande, bagaimana dampaknya ke sektor properti Indonesia?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com