Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Sesi I Perdagangan, Asing Borong BBCA, ASII, dan UNTR

Kompas.com - 29/09/2021, 12:43 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada Rabu (29/9/2021). Berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada posisi 6.132,3 atau naik 19,19 poin (0,31 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.113,11.

Sementara itu, terdapat 230 saham yang hijau, 279 saham merah dan 135 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 7,7 triliun dengan volume 19,3 miliar saham.

Baca juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Siang ini, Bank Central Asia (BBCA) catatkan aksi beli bersih tertinggi Rp 109 miliar. BBCA siang ini naik tipis 0,6 persen di level Rp 32.800 per saham. Adapun volume perdagangan BBCA mencapai 6,3 juta saham dengan total transaksi Rp 207 miliar.

Net buy asing tertinggi juga dicatatkan oleh Astra International (ASII) sebesar Rp 53,2 miliar. ASII siang ini melesat 3,4 persen di level Rp 5.250 per saham. ASII mecatatkan total transaksi Rp 88,1 miliar dengan volume 17 juta saham.

Menyusul, United Tractors (UNTR) yang juga catatkan aksi beli bersih tertinggi selanjutnya, sebesar Rp 50,9 miliar. UNTR meroket 4,17 persen di level Rp 25.000 per saham. Total transaksi UNTR siang ini mencapai Rp 143,9 miliar dengan volume 5,8 juta saham.

Aksi jual bersih tertinggi siang ini antara lain Aneka Tambang (ANTM) dan Adaro Energy (ADRO) masing-masing sebesar Rp 40,7 miliar dan Rp 32,3 miliar.

ANTM siang ini menguat 0,8 persen di level Rp 2.290 per saham, sementara ADRO melemah 0,86 persen di level Rp 1.725 per saham.

Gainers siang ini antara lain, Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) yang melesat 10,6 persen di level 7.800 per saham, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) juga meroket 8,5 persen di level Rp 7.275 per saham, kemudian Semen Indonesia (SMGR) yang bertambah 3,8 persen di level Rp 8.150 per saham.

Losers siang ini antara lain, Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) yang anjlok 6,8 persen di level Rp 2.190 per saham. Kemudian, Bukalapak (BUKA) yang terjun 3,33 persen di level Rp 870 per saham. Selanjutnya, Bank Neo Commerce (BBYB) yang melemah 2,9 persen di level Rp 1.325 per saham.

Baca juga: IHSG Bergerak Positif pada Awal Perdagangan, Rupiah Justru Melemah

Bursa asia siang ini mixed dengan penurunan indeks Nikkei 2,44 persen, dan Shanghai Komposit 1,4 persen. Sementara itu Strait Times Singapura menguat 0,01 persen, dan Hang Seng Hong Kong naik 0,07 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak melemah. Pukul 12.34 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.301 per dollar AS atau turun 28 poin (0,2 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.273 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com