Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Midea Indonesia Salurkan 50 Unit Smart Oxygen Concentrator Melalui Kemenperin

Kompas.com - 29/09/2021, 15:04 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Midea Indonesia salurkan 50 unit Smart Oxygen Concentrator yang diberikan kepada pemerintah lewat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Rabu (29/9/2021).

President Director PT Midea Planet Indonesia Dennis Jiang menyampaikan keprihatinan atas kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah berlangsung sejak Maret 2020.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang elektronik, ia memastikan pihaknya akan turut serta dalam penanggulangan pandemi di Tanah Air.

Baca juga: Menperin Agus: Pemberlakuan IOMKI Dorong Kontribusi Pertumbuhan Sektor Industri

“Sebagai perusahaan yang tumbuh dan merupakan bagian dari keluarga Indonesia, kami berkomitmen untuk berkontribusi dalam menghadapi pandemi ovid-19 ini,” ujar Dennis, melalui siaran pers.

Dennis mengatakan, penyerahan bantuan yang dilakukan melalui Kementerian Perindustrian, merupakan bagian dari sinergi dan koordinasi yang baik antara perusahaan dan perwakilan pemerintah Indonesia.

“Kami bernaung di bawah Kementerian Perindustrian. Dengan koordinasi yang baik bersama pemerintah, besar harapan kami donasi oksigen ini dapat tersalurkan pada tempat yang benar-benar membutuhkannya,” ujar dia.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kebutuhan oksigen saat puncak kasus Covid-19 mencapai 2.725 ton per hari.

Jumlah itu jauh meningkat dibandingkan dengan kebutuhan rata-rata sebelum puncak kasus yang hanya berkisar 400 ton.

Baca juga: PON XX Papua 2021 Beri Tempat bagi Industri Kreatif

Kebutuhan oksigen saat puncak kasus juga melampaui kebutuhan produksi yang hanya mencapai 1.700 ton per hari. 

Hingga akhir Agustus 2021, kebutuhan rata-rata oksigen per hari berjumlah 923 ton.

Dengan kemampuan produksi yang masih terbatas, Kemenkes menyiapkan oksigen konsentrator di beberapa rumah sakit dengan jumlah mencapai 11.000 konsentrator di seluruh Indonesia untuk memperbaiki distribusi.

“Dengan melihat kondisi itu, kami berupaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam perawatan pasien Covid-19,” kata Dennis.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Ali Murtopo Simbolon mengungkapkan, konsentrator oksigen merupakan jenis perangkat medis yang digunakan untuk mengirim oksigen ke seseorang dengan gangguan pernapasan.

Baca juga: Bappenas: 75 Persen Investor Tertarik pada Investasi Industri Hijau

Cara kerjanya yakni menyaring udara di sekitarnya, lalu mengompresnya ke kepadatan yang diperlukan. Kemudian, mengirimkan oksigen kadar medis yang dimurnikan ke dalam sistem aliran berkelanjutan ke pasien.

Konsentrator oksigen dapat menjadi sumber alternatif bagi seseorang yang memerlukan kadar oksigen yang tidak didapatkan melalui tabung oksigen.

Alat ini juga dilengkapi penyaring khusus dan regulator yang berfungsi mengatur laju oksigen sebelum dihirup oleh pasien melalui kanula hidung atau masker khusus.

“Pemerintah berjuang bersama-sama dengan industri dalam penyediaan dan distribusi oksigen untuk keperluan medis. Hingga saat ini, Kemenperin sudah memfasilitasi pengadaan sebanyak 9.828 unit konsentrator oksigen. Pengadaan dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun donasi para pelaku dan asosiasi industry,” tegas Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com