"Ini seperti pengelasan, kalau pengelasan itu bisa melumerkan dengan arus sekitar 200 ampere, tapi tangki ini (akibat petir) besarnya arusnya 18.000 ampere. Jadi bisa dibayangkan panas yang terjadi bisa mendegragasi tangki," jelas Djoko.
Penipisan yang terjadi, lanjutnya, menyebabkan dinding tangki tidak dapat menahan tekanan mekanik dari BBM di dalam tangki, sehingga tangki menjadi sobek dan bocor.
3. Ditjen Migas
Investigasi oleh Kementerian ESDM dilakukan oleh Inspektur Ditjen Migas dan Anggota Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM). Hasilnya, kebocoroan disebabkan kegagalan dari las-lasan akibat korosi.
Adapun sample yang diambil Ditjen Migas yakni plat tangki pada 5 hari setelah kebakaran, sehingga mungkin saja sudah dalam kondisi teroksidasi karena terpapar udara.
Baca juga: Tinjau Kebakaran di Kilang Cilacap, Bos Pertamina: Tidak Ada Korban
4. DNV
Hasil investigasi DNV menyatakan, penyebab kebocoran karena korosi pada dinding bagian dalam tangki yang tidak terdeteksi saat inspeksi dilakukan sebelum dinding tangki mencapai kondisi kritis, yang diakibatkan pembebanan yang melebihi batas kemampuan saat itu.
Namun, sample yang diambil adalah sample plat tangki pasca kebakaran, sama halnya seperti yang dilakukan Ditjen Migas.
Selain penyebab kebocoran tangki, Pertamina juga merilis hasil investigasi lanjutan dari dua yang menyebabkan kebakaran di Kilang Balongan, yakni LAPI ITB dan Ditjen Migas.
Pada LAPI ITB, menyebutkan penyebab kebakaran tangki karena sambaran petir atau induksi yang menimbulkan segitiga api yaitu udara, vapor dari hidrokarbon, dan panas dari sambaran petir/induksi. Hal itu mengakibatkan tangki E,F,G,H terbakar.
Sementara Ditjen Migas menyebut, adanya unsur segitiga api yaitu dari udara, dari kebocoran HC dinding tangki, dan panas yang diduga dari Trafo area SS-24, telah menyulut kebakaran.
Meski demikian, terhadap hasil dugaan dari Ditjen Migas terkait panas dari trafo, Djoko membantahnya. Sebab saat kejadian berlangsung, trafo di area tersebut tidak dalam kondisi dialiri listrik, di mana circut breker terkunci dan tidak menimbulkan panas.
Menurutnya, segitiga api yang menjadi penyebab kebakaran tangki diakibatkan adanya induksi atau sambaran dari petir. Hal itu sebagaimana hasil investigasi LAPI ITB dan kesesuaian data yang didapat perseroan dari PLN.
"Data sambaran petir dari sistem yang dimiliki oleh PLN match dengan CCTV yang dimiliki di kilang," pungkas Djoko.
Baca juga: Pasok 60 Persen BBM di Jawa, Ini Profil Kilang Pertamina di Cilacap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.