Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pemerintah Siapkan Dana Abadi Pendidikan Rp 81,7 Triliun

Kompas.com - 29/09/2021, 19:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan dana abadi pendidikan sebesar Rp 81,7 triliun.

Dana tersebut untuk mengembangkan generasi muda masa kini dan masa depan, termasuk untuk memberikan pendidikan yang layak kepada genarasi tersebut.

"Saat ini ada Rp 81,7 triliun (dana abadi pendidikan) atau bahkan (jika) ditambah penelitian abadi kebudayaan totalnya anggarannya mencapai Rp 90 triliun," ucap Sri Mulyani dalam acara Pembekalan Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia atau BPI LPDP di Jakarta, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: AS Terancam Sulit Bayar Utang Rp 400.000 Triliun, Sri Mulyani Ikut Waswas

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, pemerintah sejatinya sudah menetapkan anggaran pendidikan harus berkisar 20 persen dari belanja negara.

Jika belanja negara tahun 2021 mencapai Rp 2.700 triliun, maka belanja untuk bidang pendidikan sendiri mencapai Rp 500 triliun.

Sri Mulyani menyebut, penerima beasiswa LPDP adalah sekelompok kecil pihak yang menikmati dana pendidikan tersebut.

"Kalian adalah sekelompok kecil penikmat anggaran pendidikan. Anda adalah penikmat dana abadi pendidikan. Karena kita enggak ingin anggaran pendidikan (hanya) untuk generasi saat ini, maka kita memupuk dan mengelola," beber dia.

Sri Mulyani menjelaskan, anggaran yang dinikmati penerima beasiswa LPDP seluruhnya berasal dari APBN.

Baca juga: Sri Mulyani Janji Bakal Kendalikan Lonjakan Utang Pemerintah

Anggaran dalam APBN dikumpulkan pemerintah melalui pajak, bea cukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), royalti, dan penerimaan lainnya.

Dengan demikian, penikmat anggaran pendidikan ini secara tidak langsung berutang kepada negara.

Sri Mulyani bilang, utang tersebut tidak selamanya harus dibayar dengan uang lagi, namun dengan prestasi yang membanggakan.

"Utang enggak selalu dibayar dengan uang, utang dibayar prestasi, reputasi, dan bahkan nanti kontribusi terhadap Republik Indonesia hingga Anda menjadi warga negara yang menjadi aset bangsa," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com