Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Portofolio Berubah, Trimegah Relaunching Reksa Dana Ini

Kompas.com - 30/09/2021, 11:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Trimegah Asset Management meluncurkan kembali produk reksa dana TRIM Kapital Plus menyusul perubahan fokus strategi portofolio. Lewat peluncuran tersebut, perseroan berencana mengincar dana kelolaan Rp 500 miliar.

Direktur Utama Trimegah AM, Antony Dirga mengatakan, perubahan fokus strategi portofolio dilakukan sejalan dengan tren new economy. Sebelumnya, produk ini berinvestasi pada saham-saham big, medium, dan small caps.

“TRIM Kapital Plus menempatkan portofolio sebanyak 80-100 persen pada efek bersifat ekuitas, dan 0-20 persen pada efek bersifat utang dan instrumen pasar uang,” jelas Antony Dirga dalam siaran pers, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Reksadana Baru Trimegah AM, Investasi Bisa Mulai dari Rp 100.000

Antony menuturkan, keputusan mengubah fokus portofolio didasari oleh pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa mendatang yang sangat besar.

Bergabungnya beberapa pemain digital dan infrastruktur pendukungnya di bursa efek selama satu dua tahun terakhir adalah permulaan dari era sektor new economy yang akan terjadi di bursa saham Indonesia.

Antony bilang, era ini sudah berjalan lebih dari beberapa dekade di negara-negara maju, di mana saham sektor teknologi dan digital sekarang sudah merajai kapitalisasi pasar modal mereka.

"Tren yang sama akan terus berlanjut di negara kita dengan adanya rencana IPO sejumlah perusahaan digital di BEI. Hal ini dapat menjadi katalis yang menggairahkan pasar modal kita dan sekaligus menarik minat investor ritel maupun institusi," tutur Antony.

Untuk itu, pihaknya berusaha menangkap peluang tersebut. Namun tentu saja, pemilihan saham akan selektif berdasarkan valuasi, fundamental, serta momentum.

Ketiga hal tersebut akan menjadi prioritas manajer investasi untuk memberikan imbal hasil yang optimal dan tingkat risiko yang terukur.

"Kami menangkap peluang tersebut dengan mengalokasikan portofolio di saham-saham new economy dengan porsi lebih dari 20 persen, yang kedepannya akan menjadi lebih besar sesuai dengan perkembangan pasar," jelas Antony.

Tercatat, produk reksa dana ini telah mencetak pertumbuhan sebesar 266,19 persen hingga 31 Agustus 2021. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan IHSG sebesar 154,17 persen dalam periode yang sama. Dana kelolaan ditargetkan mencapai Rp 300-500 miliar akhir tahun 2022.

Baca juga: Bingung Pilih Reksa Dana Saham atau Obligasi? Ini Saran Analis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com