Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Tumbuh, Pembiayaan Industri Jasa Keuangan Syariah Tembus Rp 434,5 Triliun

Kompas.com - 30/09/2021, 11:44 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pembiayaan industri jasa keuangan syariah nasional terus mengalami pertumbuhan, seiring dengan dikembangkannya halal value chain di Indonesia.

Berdasarkan data laporan ekonomi syariah Bank Indonesia, sepanjang 2020, pembiayaan industri jasa keuangan syariah tumbuh menjadi Rp 434,52 triliun.

"Jumlah tersebut meningkat 6,27 persen dibanding total pembiayaan yang disalurkan sepanjang 2019," kata Ma'ruf, dalam sebuah webinar, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: BWI Ingin Bank Syariah Jadi Nadzir Wakaf Uang

Data tersebut menunjukkan, perbankan syariah masih menjadi kontributor utama, dengan nlai pembiayaan sebesar Rp 395,6 triliun.

Menurut Ma'ruf, pertumbuhan tersebut menunjukan telah terciptanya link and match antara sektor jasa keuangan syariah dan industri halal nasional.

Sebanyak 9 jenis industri usaha syariah, utamanya sektor pertanian dan perdagangan, mengalami peningkatan permintaan pembiayaan syariah sepanjang 2020.

"Ini mengindikasikan sudah mulai terdapat link and match antara kebutuhan ekonomi syariah dengna pembiayaan syariah dari sisi sektoral usaha, khususnya pada pembiayaan bank syariah," tutur Ma'ruf.

Melalui pengembangan halal value chain Indonesia, Wapres optimistis, ekonomi syariah nasional akan terus mengalami pertumbuhan, seiring dengan masih besarnya potensi sektor tersebut.

Baca juga: Bank Jago Punya Layanan Keuangan Syariah, Bisa Diakses secara Digital

Selain besarnya angka penduduk Muslim dunia, tren perbaikan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 disebut telah mendorong permintaan produk dan jasa industri syariah nasional.

Ma'ruf berharap, pengembangan ekosistem halal dapat memanfaatkan potensi-potensi tersebut secara maksimal.

"Melalui pengembangna ekosistem halal value chain, pengembangan industri halal tidak hanya difokuskan pada produk dan pelaku usaha saja, seluruh komponen secara end to end," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com