Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Resep "Sederhana" Bisnis Sukses dan Berkelanjutan

Kompas.com - 30/09/2021, 12:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Misalnya ketika mengantre produk yang sedang trending bukan suatu masalah pada pelanggan tertentu, tapi justru melahirkan pengalaman dan sensasi yang membanggakan dan disebar (share) lewat media sosial.

Kedua, sejauh mana solusi yang ditawarkan dapat menghilangkan pemborosan atau menyelesaikan masalah? Solusi yang efektif akan menghilangkan masalah walau tiada yang sempurna. Hal-hal yang esensial semestinya menjadi prioritas utama, bukan pada hal-hal kecil yang mungkin sementara waktu dapat diabaikan. Atau barangkali dilupakan orang.

Ketiga, apakah solusi akan menambah pemborosan atau menambah masalah? Kadangkala satu solusi diberikan akan menimbulkan masalah baru. Atau solusi tidak tuntas menyelesaikan masalah. Barangkali ketika kantong plastik diciptakan adalah untuk memberikan solusi kemudahan dan kepraktisan agar konsumen tidak perlu lagi membawa keranjang belanja.

Tapi kini berbalik. Limbah dari kantong plastik dianggap merusak lingkungan karena tidak bisa dihancurkan. Kini dorongan untuk menggunakan kantong atau keranjang belanja kembali digalakkan.

Keempat, mengapa selama ini belum ada yang memperbaiki atau memberikan solusi? Pertanyaan ini mungkin akan menyentil wirausaha untuk menyadari bahwa solusi yang ditawarkan mungkin bukan yang pertama.

Bisa jadi pernah ada yang mencipta dan menawarkan, tetapi karena sejumlah kendala, belum memperoleh momentum yang tepat. Atau jangan-jangan secara bisnis tidak menguntungkan karena biaya produksi yang terlalu mahal dan rantai pasokan yang belum siap.

Baca juga: Simak, 3 Tips Sukses Bisnis Sampingan di Masa Pandemi

Jebakan

Rumusan sederhana tapi tidak mudah juga ketika problem pelanggan harus diidentifikasi. Banyak bisnis yang baru dirintis (start-up business) terjebak dengan resep sederhana ini.

Mereka menganggap ketidaknyaman pelanggan adalah masalah utama yang harus diberikan solusi dengan segera. Ketidaknyamanan yang dimaksud seperti: desain ruangan yang sudah lama, suhu penyejuk ruang yang kurang dingin, kemasan kurang modern, tampilan kurang menarik, variasi produk kurang banyak dan sebagainya.

Secara pengertian tidak salah jika ketidaknyamanan pelanggan adalah masalah yang harus diberikan solusi, tetapi mungkin itu bukan yang utama. Terlalu mudah untuk ditiru sehingga tidak menjadi competitive advantage. Mesti digali lagi hal yang lebih utama dan mengganggu.

Hal yang dapat dilakukan agar dapat mengidentifikasi problem pelanggan adalah dengan menerapkan design thinking versi Stanford University yang meliputi lima langkah.

Pertama, empati. Berempati dengan pelanggan melalui observasi dan mengalami langsung, seperti yang dialami pelanggan. Jika menggunakan versi Indonesia, wirausaha perlu melakukan "blusukan", mengalami sendiri dan tidak cukup hanya mengamati.

Kedua, definisikan. Setelah melihat langsung dan mengalami sendiri, semestinya masalah yang ada dapat diidentifikasi dengan tepat.

Ketiga, kembangkan ide. Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, ide-ide bisnis untuk solusi dapat dikembangkan.

Keempat, buat prototipe. Ide yang muncul, divalidasi dan dikembangkan, lalu dibuat konsep hingga disusun purwarupa (prototipe).

Kelima, percobaan. Produk purwarupa diujicoba dan pelanggan diberi kesempatan untuk menggunakan sehingga akan banyak diterima umpan balik dari pelanggan. Perbaikan terus dilakukan hingga ditemukan solusi yang paling sesuai.

Baca juga: Rahasia ID Photobook, Sukses Bisnis Cetak Foto di Tengah Disrupsi Digital

Proses lima langkah ini dapat dilakukan terus-menerus dan berulang karena bisa saja ternyata solusi yang diberikan tidak tepat sehingga perlu dilakukan perbaikan produk atau identifikasi problem diulang kembali.

Membangun bisnis agar sukses ternyata telah dirancang dari awal. Ini memang baru satu dari sekian banyak faktor yang memengaruhi.

Langkah kecil, tapi bisa berdampak kuat pada keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Wirausaha yang berhasil telah memperlihatkan bahwa resep "sederhana" ini bukan sekadar memberi janji di atas kertas.

Frangky Selamat
Dosen tetap Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com