Biaya penjualan di beberapa perusahaan sangat signifikan perbedaannya antara customer dan customer yang telah tersegmentasi.
Customer lifetime value (CLV) memperkenalkan sebuah dimensi baru untuk memahami nilai dari pemeliharaan konsumen. Margin berdasarkan kalkulasi profit yang dihasilkan pada periode sekarang sama hasilnya dengan pembelian customer pada periode berikutnya.
CLV memiliki pendekatan yang berbeda yaitu memperlakukan customer sebagai aset perusahaan.
Perusahaan yang menggunakan CLV mengakui bahwa biaya untuk menarik customer saat ini dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang.
Perusahaan juga mengakui bahwa investasi tersebut bisa diekspektasikan untuk menghasilkan pendapatan tambahan di masa depan dalam jangka panjang.
Lifetime value of the customer merefleksikan net present value dari semua ekspektasi cash flow perusahaan yang diasosiasikan dengan customer.
Tahapan siklus berikutnya adalah customer impact. Activity-based costing dan customer lifetime value memungkinkan perusahaan mampu membuat kemajuan besar dalam memahami profit yang diharapkan dari customer yang sudah dimiliki.
Perusahaan dapat melengkapi estimasi dari nilai yang ada pada masing-masing customer dan segmen perusahaan melalui pemakaian dan pembelian normal customer. Tetapi pendekatan ini sering gagal untuk menangkap beberapa sumber daya yang potensial.
Profit dihasilkan dari penjualan sekarang maupun di masa depan untuk customer yang memiliki nilai sumber daya yang sangat besar untuk beberapa kelompok customer, namun nilai tersebut dapat diciptakan atau dihilangkan oleh customer dalam banyak cara di luar jangkauan CLV.
Pada tahap akhir ini, semua informasi berasal dari hasil analisis berdasarkan customer value serta hal-hal yang sudah dilakukan. Hal ini diluar dari laporan masing-masing kelompok customer yang memiliki profit lebih besar atau yang tidak memiliki profit sama sekali.
Pengelompokan yang inovatif serta penjabaran hasil analisis customer bisa tidak melingkupi wilayah, dimana sedikit perbaikan akan mampu menghasilkan dampak yang besar terhadap nilai itu sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa customer value merupakan hal yang sangat penting peranannya dalam melengkapi strategi perusahaan agar mampu mencapai sustainable competitive adventage di masa mendatang. Konsumen dianggap sebagai mitra dan aset bagi perusahaan.
Baca juga: 5 Tips Menjadi Konsumen yang Cerdas
Perusahaan di masa sekarang ini dengan persaingan yang demikian kompetitif, tidak bisa memperlakukan konsumennya dengan menyamaratakan kebutuhan dan pelayanan yang diberikan, namun perusahaan harus mengelompokkan analisis taktik dan strategi yang cocok untuk mempertahankan loyalitas konsumen yang potensial tersebut.
Sadar atau tidak sadar, ketika konsumen melakukan pembelian atas suatu produk maka mereka akan memprioritaskan untuk mencari produk/jasa yang lebih banyak memberikan value.
Konsumen tidak peduli pada seberapa efisien prosesnya, namun yang mereka pahami hanyalah bagaimanakah pilihan produk yang ditawarkan tersebut telah cukup layak untuk membuat mereka membelinya. Perubahan pada customer value ini akan sangat mudah diadaptasi oleh perusahaan yang memiliki sumber daya, sistem, serta teknologi yang canggih.
Namun, hal yang sulit untuk dilakukan perusahaan adalah bagaimana perusahaan mampu secara terus menerus melakukan inovasi dalam hal customer value. Hal inilah yang menjadi tantangan utama bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis agar mampu mewujudkan suatu customer value yang ideal bagi konsumen setianya.
Dr Dr Yenita
Dosen Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara Jakarta