Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Jurus Mendag Atasi Kelangkaan Kontainer

Kompas.com - 30/09/2021, 17:44 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan pihaknya telah mendapatkan solusi atas kelangkaan kebutuhan kontainer untuk menunjang kebutuhan ekspor.

Lutfi mengatakan Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kadin, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia serta para main line operator (MLO) berupaya membantu pelaku usaha untuk mendapatkan ruang kapal atau kontainer agar pelaku usaha Indonesia bisa tetap ekspor dan memanfaatkan pemulihan ekonomi di pasar global.

“Masalah ekspor, terutama masalah kelangkaan dari peti kemas ini menjadi masalah yang serius di kala Indonesia kebanjiran order (dari luar negeri),” kata Lutfi secara virtual, Kamis (30/9/2021).

Lutfi mengatakan, sektor yang sedang difasilitasi Kementerian Perdagangan yaitu Industri Furnitur. Perusahaan pelayaran global atau main line operator (MLO), telah menyanggupi pemenuhan kebutuhan kontainer sebanyak 800 – 1.000 per bulan ke New York, Los Angeles, Savannah, Baltimore dan Florida.

Baca juga: Kelangkaan Kontainer hingga Dwell Time Hambat Kelancaran Logistik

Sementara untuk industri makanan dan minuman, MLO akan membantu memenuhi kebutuhan kontainer sebanyak 3.500 – 3.800 per bulan ke berbagai tujuan ekspor. Antara lain ke ASEAN, Tiongkok, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, India, Pakistan, Rusia, Eropa, negara-negara Afrika, Amerika Utara, dan Timur Tengah.

“Untuk kontainer furniture, kita sudah bisa mendapatkan komitmen baru. Akan ada suplai ke kontainer antara 800-1.000 kontener per bulannya, dan juga untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman, sudah ada komitmen untuk 3.500-3.800 kontainer per bulannya untuk memenuhi kelangkaan kontainer selama ini,” ujar Lutfi.

Lutfi bilang, Kemendag telah membangun layanan supply demand kontainer yang terintegrasi dengan inatrade untuk menyediakan data kebutuhan kontainer bagi eksportir, data suplai container, layanan B2B dengan Inatrade sebagai gateway, dan validasi stakeholder (eksportir, agen pelayaran dan agen depo kontainer).

“Saat ini memang terjadi kelangkaan kontainer, bukan saja di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Asal kontainernya dari mancanegara, dan kita lakukan adalah mempertemukan orang yang membawa kontainer dan orang yang memerlukan kontainer untuk membawa barang. Kita atur pertemuan mereka untuk memperpendek permasalahannya, dan dari pengalaman kita, setelah dipertemukan, pasti ada jalan keluarnya,” kata dia.

Baca juga: Mendag Pertanyakan Klaim Data Kementan soal Stok Jagung 2,3 Juta Ton

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com