Jika memang, kondisinya lebih besar pengeluaran ketimbang pemasukan, maka penting untuk mencari sumber pendapatan baru.
"Buka keran yang baru, jangan hanya mengandalkan satu keran, tapi punya keran pemasukan yang lain," imbuh Melvin.
Terkait jumlah dana darurat, standar masing-masing orang berbeda tergantung pada statusnya.
Baca juga: OJK Yakin Perkembangan Teknologi Bisa Genjot Tingkat Inklusi Keuangan
Bila masih single maka membutuhkan 6 kali dari pengeluaran, jika menikah maka 9 kali dari pengeluaran, bila sudah punya anak maka 12 kali dari pengeluaran.
"Jadi disarankan, seperti yang single itu minimal 6 kali dari pengeluaran untuk dana darurat. Misalkan pengeluarannya Rp 10 juta per bulan, maka setidaknyanya ada dana darurat Rp 60 juta," kata dia.
Selain itu, penting untuk melunasi utang-utang yang konsumtif, dan hindari pinjaman online yang berbunga tinggi. Serta, pastikan memiliki asuransi untuk menjamin kondisi finansial di masa depan, terutama ketika terjadi kondisi buruk yang tak bisa dihindari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.