Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bandara Mopah Bisa Dorong Lahirnya Sentra Ekonomi Baru di Merauke

Kompas.com - 03/10/2021, 14:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Mopah di Kabupaten Merauke, Papua. Dalam peresmian tersebut, Presiden berpesan kepada Gubernur Papua dan Bupati Merauke agar dapat memanfaatkan bandara ini dengan sebaik-baiknya.

"Terminal baru ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penumpang. Kita harapkan makin tertata, bersih, dan nyaman agar penumpang terlayani dengan baik di bandara ini," ujar Jokowi melalui siaran persnya, Minggu (3/10/2021).

"Bandara ini dapat mendorong lahirnya sentra-sentra ekonomi baru di Kabupaten Merauke dan sekitarnya, serta meningkatkan daya saing daerah dalam ekspor dan investasi. Sehingga betul-betul bisa bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Merauke dan masyarakat Papua," sambungnya.

Ke depan, pemerintah akan terus meningkatkan kapasitas bandara yang berada di ujung timur Indonesia ini, untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah penumpang, mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat.

Baca juga: Sejak Jadi Presiden, Jokowi Sudah Tambah Utang Baru Rp 4.016 Triliun

Jokowi menyebutkan, dalam 7 tahun terakhir, pemerintah terus membangun dan mengembangkan sejumlah infrastruktur baik bandara, pelabuhan, dan jalan, untuk memperlancar konektivitas dan program-program pemerintah seperti misalnya tol laut.

Lebih lanjut ia mengatakan pentingnya bangsa Indonesia membangun infrastruktur, khususnya transportasi. Menurutnya, sebagai negara besar dan rentang wilayah yang luas, Indonesia membutuhkan konektivitas agar bisa saling terhubung.

"Konektivitas yang bisa mempersatukan kita sebagai satu bangsa, memudahkan mobilitas orang, barang dan jasa. Sehingga ekonomi kita semakin efisien dan meningkatkan daya saing negara dalam persaingan global," kata dia.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mendampingi peresmian tersebut mengatakan, Bandara Mopah akan terus dikembangkan lebih besar.

"Karena bandara ini bukan sekedar berkaitan dengan penumpang tetapi juga logistik, dari Merauke ke daerah-daerah lain yang berada di puncak-puncak dan Kabupaten sekitarnya," ucapnya.

Ia menambahkan, Presiden telah memberikan arahan untuk konsentrasi serta perhatian secara khusus terhadap Papua, dalam rangka meningkatkan konektivitas maupun kelancaran logistik.

Baca juga: Soal Jagung, Jokowi Minta Mentan Cek ke Lapangan

Pengembangan terminal penumpang Bandara Mopah dilakukan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara menggunakan alokasi anggaran APBN sekitar Rp 141 Miliar, dan merupakan pengembangan tahap pertama yang telah diselesaikan dari rencana total 3 tahap pengembangan.

Saat ini, terminal penumpang di Bandara Mopah memiliki luas 7.200 meter persegi, yang dapat melayani hingga 638.850 penumpang per tahunnya.

Desain dari gedung terminal penumpang terinspirasi dari burung kasuari yang merupakan salah satu fauna khas dari Papua. Bandara ini memiliki runway sepanjang 2.500 meter dengan lebar 45 meter, sehingga sudah mampu didarati pesawat besar seperti tipe Boeing 737-900 dan Airbus A320.

Bandara Mopah Merauke merupakan salah satu bandara yang disiapkan untuk mendukung kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVI di Papua, selain Bandara Sentani di Jayapura dan Bandara Mozes Kilangin di Timika.

"Selain Bandara Mopah, kami tengah membangun dan mengembangkan beberapa bandara antara lain, Bandara Ewer di Asmat, Bandara Mozes Kilangin di Timika, Bandara Siboru di Fak-fak dan Bandara Douw Aturure di Nabire. Diharapkan kehadiran bandara-bandara tersebut akan semakin meningkatkan konektivitas di Papua dan sekitarnya," pungkasnya.

Baca juga: Membandingkan Utang Pemerintah Era SBY dan Jokowi, Mana Paling Besar?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com