Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 3 Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Sosialis

Kompas.com - 03/10/2021, 17:16 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Di dunia saat ini terdapat tiga negara dengan praktik sistem ekonomi sosialis, yakni Korea Utara, Kuba, dan China.

Sistem ekonomi sosialis merupakan salah satu sistem ekonomi alternatif utama yang muncul di zaman modern.

Dikutip dari Investopedia, negara-negara yang menganut sistem ekonomi ini menempatkan setiap alat produksi, distribusi, dan alat tukar (dalam hal ini uang) dimiliki dan diatur oleh publik atau masyarakat secara keseluruhan. Pada praktiknya, hal tersebut artinya dimiliki dan diatur oleh pemerintah.

Negara dengan sistem ekonomi sosialis

Berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang menempatkan barang dan jasa diproduksi untuk mendapatkan keuntungan atau laba serta akumulasi modal ketimbang kegunaan dan nilainya, negara dengan praktik ekonomi sosialis memposisikan barang dan jasa diproduksi berdasarkan nilai kegunaannya.

Nilai kegunaan ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga dapat mencegah terjadinya produksi yang kurang atau kelebihan produksi.

Baca juga: Sistem Ekonomi Sosialis: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Kuba

Penerapan sistem ekonomi sosialis di Kuba bisa terlihat dari perencanaan ekonomi negaranya, di mana sebanyak 88 persen tenaga kerja bekerja di perusahaan milik pemerintah.

Data tersebut merupakan data per Desember 2017. Sebagai negara yang menerapkan sistem ekonomi sosialis, Kuba pun tidak memiliki bursa saham. Hal ini merupakan indikator penting dari sebuah negara bebas modal.

Pada tahun 2010, Kuba di bawah kepemimpinan Presiden Raul Castro yang saat itu berkuasa melakukan reformasi ekonomi yang bertujuan untuk menggeser sistem ekonomi menjadi campuran.

Hal tersebut dilakukan dengan mengizinkan mekanisme pasar bebas, mengurangi kontrol pemerintah terhadap usaha kecil, melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap beberapa pegawai pemerintahan yang tak esensial, dan membuka izin usaha menjadi lebih mudah diakses.

Pergeseran sistem ekonomi sosialis murni menjadi campuran diperlukan lantaran ekonomi Kuba kala itu mengalami kekacauan.

Perekonomian Kuba atau PDB negara itu hanya tumbuh 2,4 persen pertahun dan mengalami stagnasi di 2 persen per tahun pada kepemimpinan Raul Castro sepanjang tahuhn 2008 hingga 2018.

Baca juga: Apa Itu Komunis: Definisi, Ciri, Sistem Ekonomi, dan Contoh Negara

Reformasi di Kuba pun terus dilakukan hingga saat ini dengan menerbitkan undang-undang yang mengizinkan lebih banyak investasi asing masuk ke negara tersebut.

Meski di sisi lain hingga saat ini Kuba masih merupakan negara dengan ekonomi yang sebagian besar dikelola pemerintah mulai dari program layanan kesehatan, pendidikan gratis oleh pemerintah untuk semua warga negara, rumah subsidi, utilitas, hiburan, bahkan bahan pangan.

Program sosial ini bertujuan untuk mengompensasi upah pekerja Kuba yang cnederung lebih rendah, dan membuat mereka lebih baik dibanding negara lain di dunia.

China

Meski beberapa kegiatan ekonomi mulai kehilangan kontrol pemerintah, saat ini porsi perekonomian yang berada di bawah kendali pemerintah di China pun masih signifikan.

Pengeluaran untuk kesehatan misalnya, saat ini ditanggung oleh 95 persen populasi penduduk China lewat tiga program asuransi publik.

Kebijakan luar negeri China hingga saat ini masih pro sosialis, namun perekonomian negara tersebut sebenarnya telah bergeser menjadi ekonomi pasar bebas.

Artinya, ekonomi China sebenarnya tak lagi menganut sistem ekonomi sosialis murni.

Kontribusi perusahaan swasta terhadap PDB di China pun mencapai 60 persen, sementara perusahaan milik pemerintah hanya sebesar 40 persen. Saat ini, China menempati posisi kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia setelah Amerika Seriat.

Saat ini, China telah mengalami trasisi dari ekonomi sosialis menjadi pasar ekonomi sosialis.

Rezim komunis di China memandang, China bakal mengalami ketertinggalan dengan negara lain bila menutup perekonomian negara itu dari dunia internasional. Sejak saat ini, pemerintah pun menerapkan keseimbangan antara pendekatan kolektif dan kapitalis.

Kebijakan China saat ini mengizinkan investor dan pengusaha untuk mencetak laba namun dengan kontrol negara. Pada tahun 2004, China menerapkan kebijakan yang mengizinkan kepemilikan properti atas individu.

Korea Utara

Korea Utara, sebagai negara paling totaliter di dunia, bisa dikatakan merupakan contoh dari penerapan sistem ekonomi sosialis yang paling menonjol.

Seperti halnya Kuba, hampir seluruh perekonomian di Korea Utara berada di bawah kendali pemerintah dengan program yang juga serupa dengan Kuba.

Korea Utara pun tak memiliki bursa efek sebagai pasar modal.

Saat ini, rekan perdagangan asing Korea Utara hanyalah China dengan bisnis di negara tersebut sebagian besar didominasi oleh penengah yang merupakan broker dari setiap kesepakatan antara perusahaan China dan korea.

Pada Mei 2019, PBB memperkirakan 10 juta orang di Korea Utara mengalami keterbatasan bahan pangan dan sebanyak lebih dari 43 persen populasi mengalami malnutrisi.

Hingga saat ini, terbatasnya informasi mengenai sistem ekonomi di Korea Utara membuat analisa mengenai perkembangan ekonomi di negara tersebut juga sulit dilakukan.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai sistem ekonomi sosialis, Anda bisa mengakses artikel berikut.

Baca juga: DPR Sahkan UU APBN 2022, Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 5,2 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com