Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Pekan, IHSG dan Rupiah Langsung Melaju

Kompas.com - 04/10/2021, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (4/10/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.272,39 atau naik 43,54 poin (0,7 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.228,84.

Sebanyak 254 saham melaju di zona hijau dan 134 saham di zona merah. Sedangkan 205 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,7 triliun dengan volume 3,63 miliar saham.

Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Lanjutkan Pelemahan? Simak Rekomendasi Saham di BEI

Pagi ini bursa saham asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 1,12 persen, dan Hang Seng Hong Kong 2,29 persen. Sementara itu, Strait Times menguat 1,15 persen.

Sementara itu, Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu ditutup positif dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,43 persen, indeks S&P 500 sebesar 1,15 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq 0,82 persen.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat. Hal ini merujuk pada kondisi IHSG yang berada dalam fase uptrend, setelah mampu bertahan di atas level 6.172.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.172 – 6.300. Pull back setelah penguatan signifikan namun masih mampu bertahan di atas 6.172 adalah indikasi bagus, karena tetap menjelaskan bahwa kondisi IHSG adalah uptrend,” kata William dalam rekomendasinya.

Baca juga: Anak Usaha WIKA Kuasai 100 Persen Saham Produsen Motor Listrik Gesits

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melanjutkan penguatan.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.300 per dollar AS, atau naik 8 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.308 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah menguat pagi ini, sentimen negatif di pasar akan mendorong rupiah melemah pada siang hari, seperti kebijakan tapering yang mungkin akan diberlakukan di bulan November atau Desember.

Selain itu juga, pasar masih khawatir terkait kenaikan harga energi yang menekan pertumbuhan manufaktur China pada bulan terakhir dan juga menganggu perekonomian di sejumlah negara Eropa. Ini bisa menjadi sentimen negatif untuk aset berisiko.

“Sentimen tapering ditambah dengan sentimen kenaikan harga energi dan kasus Covid-19 global yang masih tinggi, bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi global. Kondisi ini bisa menjadi penekan rupiah hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak melemah pada kisaran Rp 14.330 per dollar AS hingga Rp 14.350 per dollar AS, dan support pada kisaran Rp 14.290 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Sentuh Level 6.500 dalam Satu Bulan ke Depan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com