Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Pendanaan Seri B Senilai 153 Juta Dollar AS, Ajaib Jadi Unicorn Ketujuh di Indonesia

Kompas.com - 04/10/2021, 10:46 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Usai berhasil menggalang pendanaan Seri B senilai 153 juta dollar AS atau sekira Rp 2,2 triliun menggunaan kurs saat ini, aplikasi investasi saham dan reksa dana Ajaib resmi jadi unicorn ketujuh di Indonesia dan fintech unicorn investasi pertama di Asia Tenggara.

Sebagai informasi, pencapaian tersebut diperoleh Ajaib dalam dua setengah tahun pertama operasionalnya.

Saat ini, Ajaib dapat dinilai sebagai startup tercepat yang meraih status unicorn dalam sejarah Asia Tenggara. Pendanaan kali ini pun membawa jumlah total pendanaan yang dikumpulkan oleh Ajaib menjadi 243 juta dollar AS pada 2021.

Pendanaan Seri B yang didapat Ajaib dipimpin oleh DST Global, bersama dengan investor terdahul, yaitu Alpha JWC, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, dan SoftBank Ventures Asia.

Baca juga: Dua Tahun Eksis, Ajaib Gandeng Lebih dari 1 Juta Investor Saham

Perlu diketahui, DST Global dan Ribbit Capital juga merupakan investor besar dalam Robinhood, fintech investasi saham di Amerika Serikat yang sering disandingkan dengan Ajaib. Hal ini turut membuktikan bahwa kemajuan kapabilitas teknologi dan pasar modal di Indonesia mampu bersaing dengan pasar global.

Belum lama ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan hasil diskusinya dengan Presiden Jokowi yang menginginkan lebih banyak perusahaan unicorn dari Indonesia.

Menurutnya, saat ini ada enam startup yang memiliki valuasi di atas 1 miliar dollar AS, yaitu GoTo, Bukalapak, Traveloka, OVO, J&T Express, dan Xendit.

Adapun masuknya Ajaib ke jajaran perusahaan unicorn asal Tanah Air merupakan wujud nyata dari aspirasi tersebut.

Baca juga: Lewat Ajaib, Investor Ritel Mulai Booking Saham IPO Bukalapak

Lewat rilis yang diterima Kompas.com, Senin (4/101/2021), pihak Ajaib menyebut bahwa pertumbuhan perusahaan tersebut merupakan bukti kebangkitan kekuatan investor ritel di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.

Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli mengatakan, Ajaib akan menggunakan dana tersebut untuk merekrut talenta terbaik secara besar-besaran dan melakukan kampanye edukasi untuk menginspirasi lebih banyak investor pemula.

“Misi kami adalah untuk menyambut investor generasi baru ke layanan keuangan modern. Indonesia masih memiliki penetrasi investor saham sebesar 1 persen. Perjalanan kami masih panjang untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia,” jelas Anderson.

Menurut hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2020, tingkat literasi keuangan Indoensia di pasar modal masih relatif rendah, yaitu 4,9 persen dengan tingkat inklusi hanya 1,6 persen.

Informasi terbaru, Ajaib baru-baru ini juga merayakan keberhasilannya menjaring 1 juta investor ritel saham.

Hal itu merupakan pencapaian luar biasa mengingat Indoensia baru memiliki 2,7 juta investor saham. Tak ayal, hal ini jadi momentum untuk membangun kekuatan investor generasi muda Indonesia yang dapat mengubah masa depan bangsa.

Baca juga: Raih Pendanaan Seri A 90 Juta Dollar AS, Ajaib Group Fokus Kembangkan Produk dan Kapabilitas Teknologi

Ajaib terus berkomitmen untuk memberikan edukasi keuangan, terutama dalam bidang investasi melalui Program Generasi Saham yang telah dilakukan bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) di berbagai daerah dengan literasi keuangan rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com