Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Erick Thohir Endus Korupsi di Proyek Krakatau Steel yang Bikin Utang Numpuk

Kompas.com - 04/10/2021, 16:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencium adanya tindakan korupsi di PT Krakatau Steel (Persero) yang berujung pada menumpuknya utang mencapai 2 miliar dollar AS atau Rp 31 triliun.

Ia mengatakan, indikasi korupsi itu berasal dari proyek di masa lalu yakni pembangunan pabrik baja sistem tanur tinggi atau blast furnace, yang dikerjakan oleh manajemen terdahulu.

Proyek itu memakan dana sebesar 850 juta dollar AS atau sekitar Rp 12,16 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dollar AS).

Baca juga: Ini Proyek Krakatau Steel yang Disebut Erick Thohir Berbau Korupsi

"Krakatau Steel itu punya utang 2 miliar dollar AS, salah satunya karena investasi 850 juta dollar AS ke proyek blast furnace yang hari ini mangkrak. Ini hal-hal yang tidak bagus dan pasti ada indikasi korupsi," ujar Erick dalam webinar Bangkit Bareng, Selasa (28/9/2021).

Krakatau Steel pun kini telah melakukan restrukturisasi keuangan untuk bisa membayarkan utang yang melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional, dan asing tersebut.

Hasilnya, perseroan berhasil menurunkan 45 persen beban bunga dari sebelumnya mencapai 847 juta dollar AS menjadi 466 juta dollar AS.

Selain itu, Krakatau Steel juga berhasil mencatatkan laba bersih sejak 2020, setelah selama 8 tahun terus merugi.

Pada akhir Agustus 2021, perusahaan pelat merah ini membukukan laba bersih Rp 800 miliar, naik signifikan dari Agustus 2020 yang sebesar Rp 67 miliar.

Baca juga: Soal Dugaan Korupsi di PTPN dan Krakatau Steel, Erick Thohir: Kalau Terbukti, Harus Tanggung Jawab

Kendati restrukturisasi telah berjalan, Erick memastikan, indikasi korupsi yang terjadi sebelumnya akan tetap ditindaklanjuti.

Ia tidak ingin tindakan korupsi itu menjadi warisan, sehingga direksi dan komisaris yang saat ini menjabat bisa terlepas dari beban masa lalu.

"Kita kan enggak boleh merem mata juga, kalau yang sebelum ini ada tindak pidana korupsi yang harus dipertanggungjawabkan. Jangan sampai direksi baru, komisaris baru terkena karena dibilang pembiaran,” kata Erick saat ditemui di Gedung Telkomsel Smart Office, Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Proyek blast furnace

Proyek blast furnace berkontribusi besar pada beban utang yang harus ditanggung Krakatau Steel.

Proyek dengan anggaran 850 juta dollar AS itu, mulanya diinisiasi pada 2008 dan kesepakatan untuk memulai pembangunan rampung pada 2011.

Pada 2012, proyek pembangunan blast furnace dimulai dan ditargetkan beroperasi pada 2015.

Namun, pada akhirnya dinyatakan gagal di akhir 2019 lalu. Alhasil, dari proyek ini membuat utang menumpuk hingga mencapai 2 miliar dollar AS.

Baca juga: KPK Terima Laporan Dugaan Korupsi di PT Krakatau Steel yang Pernah Diungkap Erick Thohir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com