Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Digital Berkembang, Startup Banjir Pendanaan

Kompas.com - 04/10/2021, 18:40 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkembangnya ekonomi digital membuat perusahaan-perusahaan rintisan (startup) ketiban untung. Aliran pendanaan begitu mudahnya mengalir ke startup berbasis teknologi digital sekalipun dunia sedang dihantam pandemi Covid-19.

Berdasarkan riset Scale Public Relations, tercatat ada 104 startup Indonesia yang memperoleh pendanaan sepanjang enam bulan pertama di 2021 atau naik 40,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 dan meningkat 53 persen dari periode yang sama di tahun 2019.

Total pendanaan yang didapat 104 startup tersebut mencapai 3,8 miliar dollar AS pada semester I-2021 atau naik 91 persen dibandingkan pendanaan di semester I-2020 sebesar 2 miliar dollar AS. Total pendanaan ini juga melesat 216 persen dibandingkan semester I-2019 sebesar 1,2 miliar dollar AS.

Baca juga: Jeff Bezos Dikabarkan Berinvestasi di Startup Indonesia

Startup di sektor fintech, logistik, dan e-commerce menjadi favorit atau paling banyak dilirik oleh investor. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah startup dan pendanaan yang mengalir ke sektor tersebut.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyampaikan, getolnya investor menanamkan modalnya ke startup digital tak lepas dari prospek ekonomi digital di Indonesia yang menjanjikan.

Selain berbekal besarnya jumlah penduduk Indonesia, saat ini pun sedang terjadi perubahan konsumsi masyarakat dari produk berbasis offline menjadi online.

Saat pandemi, intensitas pergerakan masyarakat Indonesia di area perumahan tampak lebih tinggi dibandingkan di kawasan toko ritel atau bahkan tempat kerja. Belum lagi, perilaku berbelanja masyarakat Indonesia meningkat dua kali lipat pada masa pandemi.

“Faktor-faktor ini mendukung tumbuhnya ekosistem ekonomi digital,” kata Huda, sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id Senin (4/10/2021).

Dia menambahkan, sekitar 75 persen komponen ekonomi digital berhubungan erat dengan e-commerce. Ekosistem e-commerce sendiri begitu besar karena menyangkut aspek penjualan, permodalan, pembayaran, dan pengiriman.

Alhasil, industri e-commerce tak bisa lepas dari sektor pendukungnya yaitu logistik dan fintech. Hal ini lah yang membuat sektor e-commerce, logistik, dan fintech laris manis di mata investor.

“Investasi di sektor e-commerce tentu akan meningkatkan sektor lain seperti logistik dan fintech,” imbuh Huda.

Baca juga: Dapat Guyuran Rp 2,1 Triliun, Startup Ini Jadi Unicorn Baru Indonesia

Ke depan, Huda menilai tren pendanaan startup digital masih berpeluang tumbuh lebih besar. Apalagi, startup-startup e-commerce terus-menerus membangun ekosistem bisnis yang besar dan menyebar ke berbagai sektor lainnya.

Ambil contoh raksasa e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee yang tak hanya berkecimpung di layanan e-commerce semata, melainkan juga mengembangkan berbagai layanan lain dalam satu aplikasi, seperti layanan pembayaran hingga hiburan.

“Semakin besar dan kompleks ekosistem yang dibangun oleh perusahaan e-commerce, maka akan semakin baik dari segi peluang pendanaan. Banyak investor yang tertarik masuk ke sana,” pungkas Huda.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Perkembangan ekonomi digital membuat pendanaan untuk startup melesat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com