Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: Total Penerbitan SBN Ritel 2021 Sudah Mencapai Rp 77 Triliun

Kompas.com - 04/10/2021, 20:33 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Ridwan mengatakan, total penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel pada 2021 sudah mencapai Rp 77 triliun.

Sebagai informasi, Kemenkeu kembali menerbitkan SBN ritel ORI seri ke-20 kepada masyarakat sebagai salah satu pilihan investasi, yang ditawarkan selama periode 4 sampai 21 Oktober 2021.

Selain itu, Kemenkeu masih akan mengeluarkan satu SBN ritel lagi pada pada November 2021 mendatang, yakni SBN ritel seri ST008 atau ST Skuk Negara Tabungan.

Baca juga: Perbankan Menumpuk Likuiditas di SBN

“November 2021 nanti masih ada rencana penerbitan SBN ritel yang bernama ST008,” kata Deni Ridwan kepada Kontan.co.id, Senin (4/10/2021).

Sementara itu, besaran SBN ritel pada 2021 yang sudah diterbitkan diantaranya, ORI019 sebesar Rp 26 triliun pada Februari, SR014 atau Skuk Negara Ritel sebesar Rp 16,7 triliun, SWR002 sebesar Rp 24 miliar pada Juni, SBR010 sebesar Rp 7,5 triliun, dan SRO15 atau Skuk Negara ritel sebesar Rp 27 triliun pada September.

Untuk penerbitan Surat Berharga Negara ritel tahun 2022, Deni mengatakan masih dalam proses penyusunan dan sedang disiapkan strategi dan pembiayaan untuk tahun 2022 tersebut.

“Rencana penerbitan tahun depan masih disusun strategi dan pembiayaannya," pungkas Deni. (Siti Masitoh)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kemenkeu sebut total penerbitan SBN ritel 2021 sudah mencapai Rp 77 triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com