Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Ajak Pengusaha Investasi di Infrastruktur Transportasi Darat, Terutama Terminal

Kompas.com - 04/10/2021, 20:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajak pengusaha untuk berinvestasi pada pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi darat. Salah satunya adalah pengembangan Terminal Tipe A.

Hal ini dilakukan guna mendukung percepatan pembangunan sarana dan prasarana transportasi di seluruh Indonesia di tengah terbatasnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, infrastruktur transportasi menjadi salah satu fasilitas yang dibutuhkan masyarakat, namun dalam pengembangannya perlu melibatkan banyak pihak yakni pemerintah, masyarakat, dan pengusaha.

Baca juga: Kemenhub Batasi Penerbangan Internasional, Maskapai Wajib Terapkan Ini

"Untuk itu saya undang, mengajak dan menantang para pelaku usaha untuk turut berinvestasi membangun infrastruktur perhubungan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya dalam acara Investor Gathering Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub secara virtual, Senin (4/10/2021).

Menurutnya, Kemenhub terus berupaya untuk menciptakan sinergitas dengan para pelaku usaha swasta untuk turut membangun dan mengembangkan infrastruktur.

Ia berharap, dengan keterlibatan swasta maka pelayanan transportasi Indonesia semakin berkelas dunia dan sejajar dengan negara lain.

"Saya mengapresiasi para calon mitra yang telah hadir dan berharap investor gathering ini dapat menjadi forum komunikasi yang konstruktif dalam menjajaki minat calon investor dan menghasilkan pengalaman terbaik atau best practice yang optimal dan dapat diterima di semua kalangan," ungkap Budi Karya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menambahkan, ada tiga alasan pemerintah membuka peluang kerja sama dengan swasta, yakni keterbatasan APBN, bisa menjadi sumber pendapatan negara atau PNBP, dan ada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami di Ditjen Darat ada kertebatasan anggaran, niat kami ada percepatan peningkatan layanan kepada masyarakat. Untuk itu, jalan yang terbaik adalah melalui kerja sama dengan swasta," ungkapnya.

Ia mengatakan, saat ini Kemenhub mengelola sejumlah Terminal Tipe A, Jembatan Timbang, dan Pelabuhan Penyeberangan di sejumlah wilayah di Indonesia. Kemenhub pun membuka peluang kerjasama dalam pengembangan dan pengelolaan sejumlah infrastruktur tersebut.

Saat ini Kemenhub mengelola lebih dari 125 terminal penumpang tipe A, 88 Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau sering disebut jembatan timbang, dan 13 dermaga di Danau Toba yang sangat mungkin untuk dikerjasamakan.

Baca juga: Kemenhub Segera Terbitkan Aturan Ganjil Genap di Berbagai Kawasan Wisata

Terutama pada infrastruktur Terminal Tipe A, kata Budi, ratusan terminal itu kini telah dialihkan dari pemerintah daerah untuk dikelola oleh Kemenhub. Terminal-terminal itu berpotensi untuk dikembangkan sehingga tak hanya untuk naik-turun penumpang tetapi juga dapat digunakan untuk keperluan lain.

Menurutnya, terminal bisa digunakan pula bersamaan dengan fungsi lainnya seperti sebagai tempat olahraga, tempat pertemuan, hotel, hingga working space.

"Ini menjadi peluang bagi sektor swasta saat mengelola terminal ke depannya. Ada lebih dari 125 terminal di Indonesia yang berpotensi dengan dengan luasan bervariasi yakni 3 hektar-5 hektar," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com