Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Sebut 7 Juta Hektare Lahan di Papua Barat Berpotensi Ditanami Komoditas Pertanian

Kompas.com - 04/10/2021, 20:57 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, terdapat potensi 7 juta hektare (ha) lahan yang dapat ditanami komoditas tanaman pangan dan hortikultura di provinsi Papua Barat.

Mentan SYL mengatakan dari 7 juta ha tersebut, sebanyak 11.000 ha lahan dapat ditanami jagung.

Hal tersebut disampaikan Mentan SYL saat mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan dan penanaman jagung di Kelurahan Klamasen, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (4/10/2021).

“Oleh karena itu, atas arahan Bapak Presiden, kami hadir di sini untuk bersama-sama membangun pertanian di Papua Barat khususnya di Kabupaten Sorong. Ini adalah amanat dan komitmen kita semua,” tutur Mentan SYL, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.

Baca juga: Jokowi Minta Mentan dan Gubernur Papua Barat Tingkatkan Kapasitas Produksi Pertanian

Sebagai informasi, Kabupaten Sorong merupakan penghasil tanaman palawija, salah satunya jagung.

Sebagai salah satu sentra produksi jagung, Kabupaten Sorong memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang ketahanan pangan nasional, secara khusus di wilayah Papua Barat.

Selain palawija, Kabupaten Sorong juga memproduksi padi. Tercatat, pada 2020, produksi padi di Kabupaten Sorong mencapai 2.690 ton gabah kering giling. Jumlah ini setara dengan 1.543 ton beras.

Pada tahun yang sama, produksi jagung di wilayah tersebut diperkirakan mencapai 775 ton.

Meski demikian, kata Mentan SYL, secara keseluruhan, lahan pertanian di Papua Barat masih belum dimanfaatkan dengan maksimal.

Seperti yang telah disampaikan Jokowi, hanya 33 persen lahan di wilayah itu yang sudah digarap untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

Padahal, menurut Mentan SYL, sumber daya alam (SDA) merupakan modal utama bagi Papua Barat agar menjadi pemain utama penghasil ragam komoditas pertanian di Indonesia Timur.

Baca juga: Masa Puncak Panen Tiba, Kementan Pastikan Stok Jagung Cukup Untuk 3 Bulan ke Depan

Sementara itu, sebagai bentuk dukungan bagi pembangunan pertanian di Papua Barat pada 2021, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan pertanian senilai Rp 7,2 miliar untuk Kabupaten Sorong.

Mentan SYL bersama jajarannya berkomitmen untuk terus mengakselerasi pembangunan pertanian di sejumlah wilayah, terutama di Papua Barat.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementan adalah menciptakan petani baru, yakni petani milenial.

“Keberadaan para petani milenial sangat vital dalam mewujudkan pencapaian ketahanan pangan,” tutur Mentan SYL.

Baca juga: Saat Jokowi, Puan, dan Mentan Jajan Jagung Pinggir Jalan di Sorong

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com