Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Charoen Pokphand Indonesia Terima Mobil Pengering Jagung dari ITB

Kompas.com - 05/10/2021, 16:09 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com - PT Charoen Pokphand Indonesia (PT CPI) menerima mobil pengering jagung (mobile corn dryer) dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Acara serah terima dilakukan secara simbolis bersamaan dengan penyerahan hasil uji coba dan manual book dari perwakilan ITB Dr Ir Toto Hardianto DEA kepada VP Engineering & Teknologi PT CPI Emier Shandy, Senin (4/10/2021).

Acara turut dihadiri oleh dosen-dosen yang terlibat langsung dalam merekayasa teknologi mobil pengering jagung versi 2.6 tersebut.

Baca juga: Gandeng YKMI, PT CPI Aktifkan Kelurahan Siaga Covid-19 di Pekanbaru dan Bengkalis

Sebagai informasi, pengembangan mobil pengering jagung merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara PT CPI dan ITB pada 17 Desember 2019. Kala itu, kedua belah pihak menandatangani nota kesepahamanyang dilakukan oleh Presiden Komisaris PT CPI T Hadi Gunawan dan Rektor ITB Kadarsyah Suryadi.

Salah satu tujuan kerja sama itu adalah untuk menemukan inovasi–inovasi terkait pembuatan mobil pengering jagung yang bermanfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani jagung Indonesia.

Bak gayung bersambut, Rektor ITB dan jajarannya pun menyambut hal tersebut dan menyadari kolaborasi antara industri dan kampus sangat diperlukan dalam berbagai pengembangan, terutama dalam sektor teknolog, agar hasil penelitian kampus dapat dilihat hasilnya secara nyata.

Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, ITB sebagai salah satu kampus terkemuka di Indonesia, telah banyak mencetak mahasiswa–mahasiswa yang telah menjadi kader–kader perubahan di masyarakat. Mereka juga kerap menghasilkan inovasi–inovasi yang kini dapat dirasakan masyarakat Indonesia sebagai wujud Tri Dharma kedua, yaitu penelitian dan pengembangan.

Adapun mobil Pengering Jagung versi 2.6 adalahhasil penelitian dan pengembangan dari Fakultas Teknik Mesin Dan Dirgantara (FTMD) bersama Sekolah Teknik Elektro Dan Informatika (STEI).

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (5/10/2021), GM Enginering & Teknologi PT CPI Ir Ignatius Chandra Gunawan memaparkan enam keunggulan mobil pengering jagung versi 2.6.

“Memiliki beberapa sensor, seperti kadar air dan suhu yang memungkinkan pengoperasian secara otomatis. Kemudian, memiliki fasilitas timbangan untuk mengukur jumlah total ataupun debit jagung masuk,” ujarnya.

Baca juga: Charoen Phokphand Indonesia Bagikan Paket Bantuan Fiesta Ready Meal kepada Nakes PMI dan Rumah Sakit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Penerapan Pajak Karbon, Kewenangan Ada di Pemerintah

Soal Penerapan Pajak Karbon, Kewenangan Ada di Pemerintah

Whats New
Pedagang Pasar Tanah Abang Dukung Pemerintah Larang Tiktok Shop untuk Berjualan

Pedagang Pasar Tanah Abang Dukung Pemerintah Larang Tiktok Shop untuk Berjualan

Whats New
 IHSG Ambles 1,07 Persen Usai Bursa Karbon Dirilis, Rupiah Mengikuti

IHSG Ambles 1,07 Persen Usai Bursa Karbon Dirilis, Rupiah Mengikuti

Whats New
Sistem Rekrutmen ASN Transparan, Menteri PANRB: Putrinya Pak Jokowi Saja Tidak Lolos Tes

Sistem Rekrutmen ASN Transparan, Menteri PANRB: Putrinya Pak Jokowi Saja Tidak Lolos Tes

Whats New
Peralihan Konsumsi Rokok hingga Larangan Ekspor Mineral Jadi Tantangan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai 2024

Peralihan Konsumsi Rokok hingga Larangan Ekspor Mineral Jadi Tantangan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai 2024

Whats New
Mentan SYL Sebut Kerja Sama Pangan Penting untuk Hadapi Tantangan Global

Mentan SYL Sebut Kerja Sama Pangan Penting untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Luhut: Potensi Investasi Bursa Karbon Mencapai Rp 146,3 Triliun

Whats New
Simak Jenis hingga Syarat Ajukan KPR di BTN

Simak Jenis hingga Syarat Ajukan KPR di BTN

Whats New
Update Rencana LRT Bali, Kemungkinan Dibangun di Bawah Tanah, Biaya Bisa Bengkak 3 Kali Lipat

Update Rencana LRT Bali, Kemungkinan Dibangun di Bawah Tanah, Biaya Bisa Bengkak 3 Kali Lipat

Whats New
OJK: Pelaksanaan Bursa Karbon di RI Lebih Cepat dari Negara Asia Lainnya

OJK: Pelaksanaan Bursa Karbon di RI Lebih Cepat dari Negara Asia Lainnya

Whats New
Bakal Dibahas DPR, Sampai Mana RUU Perkoperasian?

Bakal Dibahas DPR, Sampai Mana RUU Perkoperasian?

Whats New
Mengenal Platform Jual Beli Karbon Berbasis Ritel di Indonesia

Mengenal Platform Jual Beli Karbon Berbasis Ritel di Indonesia

Whats New
Jangan Pakai Pinpri, Ini 4 Produk Alternatif untuk Pinjaman Dana

Jangan Pakai Pinpri, Ini 4 Produk Alternatif untuk Pinjaman Dana

Spend Smart
Pemerintah Yakin Setoran Pajak Lampaui Target di Akhir 2023

Pemerintah Yakin Setoran Pajak Lampaui Target di Akhir 2023

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Diusulkan Rp 250.000-Rp 300.000 'Worth It' Enggak? Begini Tanggapan Masyarakat

Harga Tiket Kereta Cepat Diusulkan Rp 250.000-Rp 300.000 "Worth It" Enggak? Begini Tanggapan Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com