JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun, bursa saham atau Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai memasuki musim window dressing.
Bagi Anda yang berminat untuk melakukan investasi di pasar saham, penting bagi Anda untuk memahami istilah window dressing.
Banyak pihak menilai, musim window dressing di akhir tahun merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi.
Alasannya, harga saham bakal menguat sehingga investor bisa mencetak imbal hasil yang lebih besar.
Namun, benarkah demikian? Kemudian apa itu window dressing?
Baca juga: BEI Masuk Musim Window Dressing, Simak yang Perlu Dicermati
Dilansir dari Investopedia, Selasa (5/10/2021), window dressing adalah strategi yang digunakan oleh manajer investasi untuk mempercantik portofolionya sebelum dipresentasikan kepada klien atau pemegang saham.
Untuk melakukan window dressing, maka manajer investasi akan menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi pada akhir tahun.
Saham-saham dengan harga tinggi tersebutlah yang kemudian dilaporkan sebagai bagian dari portofolio manajer investasi yang bersangkutan.
Selain itu, window dressing juga bisa diartikan sebagai aksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memoles laporan keuangan mereka.
Beberapa tindakan yang biasa dilakukan adalah dengan menunda pembayaran kewajiban atau mencari cara untuk bisa melaporkan pendapatan lebih cepat dari yang seharusnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.