Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Berharap Unicorn Indonesia Listing di Dalam Negeri

Kompas.com - 05/10/2021, 19:24 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya secara pro aktif melakukan pembicaraan dengan perusahaan teknologi di Indonesia sebagai upaya mengajak perusahaan teknologi unicorn Indonesia tersebut listing di dalam negeri.

“Tentunya kami berharap para perusahaan teknologi buah karya anak bangsa tersebut memilih Bursa Efek Indonesia sebagai home-listing mereka,” kata Nyoman kepada wartawan, Selasa (5/10/2021).

Seperti diketahui, otoritas Singapura saat ini tengah berupaya untuk menarik perusahaan lokal dan luar negeri yang memiliki pertumbuhan pesat untuk meningkatkan modalnya di bursa Singapura, melalui paket pendanaan dan juga pemberian insentif.

Baca juga: Dari 7 BUMN, PT Industri Gelas Bakal Jadi yang Pertama Dibubarkan

Adapun modal tahap pertama yang digelontorkan adalah sebesar 1,5 miliar dollar Singapura atau 1,1 milliar dollar AS. Jika dalam rupiah angka tersebut setara dengan Rp 16 triliun (kurs Rp 14.300 per dollar AS).

Nyoman mengatakan, pihaknya terus melakukan diskusi dan mendengar kebutuhan perusahaan-perusahaan teknologi terkait opsi menggalang dana di Pasar Modal Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai house of growth bagi seluruh karakteristik perusahaan-perusahaan potensial di Indonesia dengan menjadi Bursa yang adaptif dan kompetitif,” jelas Nyoman.

Nyoman mengatakan, dengan berbagai terobosan yang dilakukan Bursa, pihaknya berharap dapat memberikan nilai strategis bagi para unicorn maupun perusahaan teknologi untuk masuk ke pasar modal Indonesia.

“Tentunya diharapkan juga dapat menarik potensi masuknya pendanaan dari investor global,” tambah dia.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Akan Berhenti Bangun PLTU Baru

Nyoman mengimbau agar seluruh pihak dapat menjaga momentum pertumbuhan bursa saai ini, mencakup pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat dan jumlah investor. Di sisi laih, pihaknya juga terus berupaya memberikan kemudahan akses di pasar modal Indonesia.

“Terkait dengan petumbuhan perusahaan tercatat, saat ini sudah ada 750 perusahaan tercatat yang mencatatkan sahamnya di bursa, dan salah satunya merupakan unicorn Indonesia yaitu PT Bukalapak Tbk (BUKA),” jelas Nyoman.

Hingga 1 Oktober 2021, terdapat 24 perusahaan yang sedang berada dalam pipeline bursa atau tengah dalam masa evaluasi dan mengantre untuk melantai di BEI tahun ini.

Adanya dukungan dan komitmen dari pemerintah, regulator terkait, serta masih tingginya gairah pasar modal Indonesia, dinilai sebagai faktor positif bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia.

“Kami berharap Indonesia senantiasa menjadi negara pilihan investasi. Selain itu Indonesia diharapkan juga menjadi pilihan sarana peningkatan value perusahaan bagi perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia,” kata Nyoman.

Baca juga: Window Dressing: Pengertian dan Dampaknya Bagi Investor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com