BANDUNG, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan III/2021 diprediksi kembali melambat.
Penyebabnya, pelonjakan Covid-19 gelombang kedua pada Juli 2021 yang berimbas pada perlambatan aktivitas ekonomi.
"Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan tetap tumbuh positif, meskipun melambat," ujar Kepala Bank Indonesia Jawa Barat (BI Jabar) Herawanto, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: DPR Sahkan UU APBN 2022, Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 5,2 Persen
Hera memprediksi, angka pertumbuhan triwulan III tidak sebesar triwulan sebelumnya yang mencapai 6,13 persen.
Pelambatan ini dirasakan oleh para pengusaha. Salah satunya Kevin, General Manager Gudang Jam. Ia mengatakan, pemberlakuan PPKM saat Covid-19 gelombang kedua melonjak membuat bisnis jam tangan menurun. Apalagi jam tangan bukanlah kebutuhan primer.
Jika pada kondisi normal satu outlet bisa menjual hingga 20 unit per hari, saat PPKM menjual 1 unit sudah cukup bagus. Kini usahanya mulai membaik, namun belum kembali normal. Meski demikian, ia optimistis penjualan akan terus membaik.
Salah satu caranya dengan memanfaatkan penjualan online. Strategi ini ditargetkan dapat meningkatkan volume penjualan hingga 20 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.