Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bearish: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Dampak ke Investor

Kompas.com - 05/10/2021, 20:13 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bearish adalah salah satu istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar saham atau aset keuangan lain.

Istilah ini kerap digunakan dalam artikel-artikel analisis saham.

Sehingga, bagi Anda investor pemula, atau yang baru mempelajari saham, mungkin kebingungan dengan istilah yang sangat asing digunakan dikeseharian ini.

Dilansir dari The Balance, bearish adalah istilah digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar saham yang sedang melemah atau mengalami tren pelemahan.

Investopedia menyebut, bila dihitung secara kuantitatif, pasar saham bearish ditunjukkan dengan harga saham yang merosot 20 persen atau lebih.

Baca juga: Bullish: Pengertian, Faktor Penyebab, dan Dampak ke Investor

Meski biasanya digunakan untuk menggambarkan pasar saham secara umum, yang ditunjukkan oleh pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), istilah bearish juga bisa digunakan untuk menggambarkan kinerja satu saham ata komoditas lainnya yang diperdagangkan di pasar keuangan.

Pengertian bearish

Dikutip dari halaman sikapiuangmu yang dikelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK), istilah bearish sebenarnya telah muncul sejak tiga abad yang lalu.

Berdasarkan etimologi, istilah bearish pertama kali digunakan di Inggris pada abad ke-18.

Istilah tersebut digunakan untuk mendeskripsikan seorang spekulan yang menjual kontrak jual-beli sebuah aset yang belum sepenuhnya ia miliki.

Spekulan tersebut berharap harga pasar aset tersebut jatuh agar bisa mendapat keuntungan yang besar saat perjanjian jual beli jatuh tempo.

Istilah bearish pun berasal dari bahasa Inggris, yakni beruang atau bear.

Dilihat dari cara beruang atau bear menyerang, maka ia menggunakan cakarnya dengan pola gerakan dari atas ke bawah. Hal itu menunjukkan kondisi pasar saat banyak terjadi aksi jual dan pasar pun mengalami pelemahan atau menurun.

Faktor penyebab bearish pasar saham

Sebenarnya, terdapat banyak faktor yang memengaruhi kinerja pasar saham. Salah satu faktor yang menyebabkan kienerja pasar saham bearish yakni kinerja perekonomian sebuah negara atau secara global sedang melemah.

Selain itu, bisa juga diakibatkan oleh meletusnya bubble atau gelembung sebuah aset di pasar keuangan.

Baca juga: Apa Itu Bearish dan Bullish di Pasar Saham?

Faktor penyebab pasar saham bearish lainnya yakni pandemi, perang, krisis geopolitik, atau perubahan paradigma ekonomi uang toba-tiba berubah.

Saat perekonomian melemah, biasanya penyerapan tenaga kerja pun menjadi turut melemah, pendapatan masyarakat menurun, produktivitas rendah, dan laba pelaku usaha merosot.

Minat investor untuk melakukan investasi pun menjadi rendah sehingga banyak yang melakukan aksi jugal dan menyebabkan indeks saham menjadi merosot.

Lawan dari pasar saham bearish adalah bullish.

OJK mencatat, pada tahun 2020 lalu, Indonesia sempat mencatat kinerja pasar saham bearish dan bullish di waktu yang berdekatan.

Pada tanggal 4 sampai dengan 24 Maret 2020, IHSG mengalami penurunan sebesar 30 persen namun kemudian dari 24 Maret sampai dengan 24 Agustus 2020, IHSG kembali melesat sebesar 34 persen.

Baca juga: Window Dressing: Pengertian dan Dampaknya Bagi Investor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com