Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangka Belitung Ingin Impor Sapi Langsung dari Australia

Kompas.com - 06/10/2021, 11:06 WIB
Heru Dahnur ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung menilai jalur distribusi sapi impor terlalu berbelit sehingga daerah tidak diuntungkan.

Untuk itu, Pemprov Babel berencana melibatkan pengusaha setempat agar melakukan impor sapi langsung dari Australia.

Selama ini pengadaan sapi impor untuk kebutuhan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung harus transit terlebih dahulu di daerah Lampung.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, pihaknya mendorong importir lokal untuk bertransaksi langsung dengan Australia untuk pengadaan sapi konsumsi dan budidaya.

Baca juga: Daging Sapi dan Beras Premium Akan Dikenakan PPN

Jika rencana impor sapi jenis BX (Brahman Cross) dari Negeri Kanguru berjalan lancar, Babel akan mendapatkan banyak manfaat.

Seperti pengendalian harga daging sapi, serta akan menurunkan ketergantungan terhadap daging sapi dari daerah luar, yang selama ini didatangkan dari Lampung.

"Hari ini kami rapat merencanakan impor sapi dari Australia secara langsung. Kenapa kita melakukan ini, kita berharap harga sapi terkendali dan melepas ketergantungan terhadap sapi dari daerah lain. Kita bisa mengelola sendiri," ujar Erzaldi di kantor gubernur, Selasa (5/10/2021).

Erzaldi juga menyoroti manfaat jangka panjang dari impor sapi ini.

Babel dapat mengembangkan budidaya sapi, sehingga berdampak pada pembukaan lapangan kerja, dengan mempersiapkan segala keperluan yang harus dipenuhi sesuai persyaratan yang ditetapkan Balai Karantina.

"Sehingga target kita untuk swasembada sapi hasil dari mengelola dan mengembangbiakkan sapi lokal kita ini, bisa berlangsung lebih cepat ketimbang kita membeli sapi dari daerah lain yang notabene mereka impor juga," ungkapnya.

Menurut Erzaldi, pihaknya siap berkoordinasi dengan semua unsur, baik di tingkat daerah maupun di pusat demi memuluskan rencana impor dan pengembangbiakan sapi di Babel. Termasuk, melakukan komunikasi dengan para importir nantinya.

Baca juga: Janji Swasembada Daging Sapi 2 Periode Jokowi Ditagih

"Pemprov mendorong dan merangkul para importir. Makanya, kita lagi membina Pak Badut untuk menjadi importir sapinya. Disamping impor, juga membudidayakan sapi langsung dari Australia. Dengan adanya impor ini, ketersediaan sapi kita lebih akurat, cepat, dan tepat," katanya.

Babel sendiri, dalam rapat tersebut diketahui memiliki kebutuhan sapi sebesar 14.814 ekor per tahun pada 2021, dan diperkirakan akan bertambah menjadi 15.085 pada tahun 2022 mendatang.

"Impor ini saya tegaskan semata-mata sapi potong ya, sehingga harga sapi di Babel lebih murah. Rencana _goal_-nya bukan ketersediaan, melainkan pengembangbiakan produksi sapi lebih cepat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com