JAKARTA, KOMPAS.com - PT Istaka Karya (Persero) menjadi salah satu dari tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bakal dibubarkan dalam waktu dekat.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, alasan utama pembubaran perusahaan karya pelat merah itu ialah kondisi keuangan yang sudah tidak baik lagi.
Pasalnya, posisi utang perseroan itu sudah lebih tinggi dibanding aset yang dimiliki.
Hal tersebut juga menjawab protes karyawan Istaka Karya yang menolak perseroannya disebut sebagai BUMN "hantu".
Baca juga: Disebut BUMN Hantu dan Mau Dibubarkan, Karyawan Istaka Karya Protes
“Kemarin ada karyawannya yang bilang mereka bukan BUMN hantu. Meman bukan, tapi dari segi keuangannya sudah berat banget. Sudah lebih tinggi utang dibanding asetnya,” tutur Arya, dalam diskusi virtual, Selasa (5/10/2021).
“Sehingga sudah kita hitung, sudah tidak mungkin lagi untuk beroperasi. Yang ada nanti utang, utang, utang, terbelit-belit,” tambahnya.
Arya juga membenarkan, saat ini Istaka Karya masih memiliki kontrak atas sejumlah proyek baru.
“Tapi kontraknya pun, Kami hitung rugi,” katanya.
Khusus untuk likuidasi Istaka Karya, karyawan perseroan ini diberikan kesempatan untuk bekerja di BUMN karya lainnya.
“Kami kasih peluang mereka tetap bisa bekerja di urusan kekaryaan ini jadi nanti mereka akan secepatnya mereka ini ya kita likuidasi lah,” ucap Arya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Serikat Pekerja PT Istaka Karya menolak, perseroannya disebut sebagai “BUMN hantu”.
"Dengan surat ini, perkenankan kami menyampaikan bahwa Istaka Karya Bukan BUMN Hantu," kata Ketua Serikat Pekerja Istana Karya Adriyansyah, dikutip dari Kompas TV, Jumat (1/10/2021).
Mereka menolak disebut “BUMN hantu" yang tidak beroperasi lantaran masih menggarap empat proyek baru di tahun ini.
Baca juga: Erick Thohir Disebut-sebut Masuk Bursa Capres 2024, Ini Kata Stafsus Menteri BUMN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.