Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ada Pandemi, Bos Cigna: Masyarakat Mau Keluarkan Dana Lebih untuk Asuransi

Kompas.com - 06/10/2021, 13:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi Cigna mencatat, jumlah nasabah asuransi terus tumbuh seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan selama pandemi Covid-19.

Kenaikan tersebut terefleksikan dari hasil survei Skor Kesejahteraan 360° yang dilakukan Cigna secara global terhadap 18.000 responden di 21 negara pada kuartal kedua 2021.

President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengatakan, temuan tersebut selaras dengan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat bahwa dalam dua tahun terakhir terjadi pertumbuhan densitas atau premi terhadap jumlah penduduk per tahun.

Baca juga: Survei Cigna: Akibat Pandemi Covid-19, Indeks Persepsi Kesejahteraan Indonesia Terus Menurun

Tercatat pada tahun 2019 densitas sebesar Rp 1,67 juta, pada 2020 naik menjadi Rp 1,74 juta, dan meningkat tipis pada Juni 2021 menjadi Rp 1,78 juta.

"Artinya, masyarakat mengeluarkan dana lebih untuk membeli asuransi dan membayar premi. Hal itu juga didukung angka pertumbuhan klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi," kata Phil, dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).

OJK juga mencatat, nilai klaim asuransi meningkat 3,97 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada masa pandemi, yakni dari Rp 47,6 triliun pada April 2020, menjadi Rp 49,49 triliun pada periode yang sama 2021.

Dengan temuan-temuan tersebut, Cigna bisa melakukan inovasi dan menciptakan pertumbuhan jumlah nasabah.

Tercatat nasabah yang dilayani Cigna di pertengahan tahun 2019 lalu masih sekitar 1 juta, kini pada tahun 2021 jumlah yang dilayani naik menjadi 1,2 juta lebih nasabah.

“Ini salah satu bentuk kepedulian Cigna terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Phil.

Pada pertengahan tahun 2019, nasabah yang dilayani Cigna masih sekitar 1 juta. Tahun ini jumlah yang dilayani naik menjadi 1,2 juta lebih nasabah.

Menurut dia, hasil survei Cigna ini sejalan dengan data Kementerian Kesehatan yang menyebutkan, nilai transaksi sektor kesehatan di Indonesia setahun terakhir dari individu, instansi pemerintah, dan korporat sangat besar, tercatat mencapai Rp 490 triliun.

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan stres di masyarakat. Faktor-faktor penyebab stres yang paling utama antara lain, adanya ketidakpastian di tengah pandemi dan kekhawatiran akan kondisi keuangan pribadi dan keluarga.

Hasil survei itu mengonfirmasi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebutkan, stabilitas sistem keuangan selama pandemi ini telah terganggu. Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen dan bisnis global juga turun tajam melebihi krisis keuangan global 2008.

Data Kementerian Keuangan menunjukkan, pada periode Januari–Maret 2020, arus modal keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 145,28 triliun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan masa krisis keuangan global tahun 2008 yang hanya sebesar Rp 69,9 triliun.

Pandemi juga menghantam dunia usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) mengungkapkan, dari Juli 2020 hingga September 2021 tercatat sudah 30 juta UMKM bangkrut.

Data dari survei Bank Indonesia pada Maret 2021 yang menyebutkan, 87,5 persen UMKM terdampak pandemi dan 93,3 persen pelaku usaha sektor tersebut merasakan dampak penurunan omzet penjualan.

Baca juga: Unit Link Masih Lebih Diminati ketimbang Produk Asuransi Tradisional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+