Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat Embung, Petani di Sorong Raup Untung

Kompas.com - 06/10/2021, 13:42 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comKementerian Pertanian (Kementan) saat ini terus gencar merealisasikan program pembangunan konservasi air atau embung untuk sejumlah desa-desa di seluruh Indonesia.

Keuntungan dari program itu dirasakan Kelompok Tani (Poktan) Sinagi di Desa Giwu, Kecamatan Klaurung, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Dengan adanya embung, para petani di Sorong bisa meraup untung. Hal ini terjadi lantaran budi daya pertanian dan peternakan mereka berkembang pesat.

Ketua Poktan Sinagi Salmon Malasame mengatakan, berkat program embung, ia dan rekan sesama petani siap menghadapi kemarau panjang pada tahun ini

Baca juga: Produk Olahan Unggas Belfoods Tembus Pasar Internasional, Kementan: Bukti RI Bebas Flu Burung

“Lewat embung ini kami siap menghadapi kemarau. Kami percaya bisa menyiapkan lahan hijau pakan ternak dan menyediakan air untuk ternak kami,” terang Salmon melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/10/2021).

Hal tersebut berbanding terbalik dengan keadaan tahun lalu, sebelum adanya embung. Saat itu, banyak petani di Desa Giwu merasa kesulitan akibat mengalami kekeringan

Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Rahmanto berharap adanya embung di Sorong bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Tidak hanya untuk sektor tanaman pangan, tapi juga peternakan. Embung ini faktor teknis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Jika produktivitas naik, kesejahteraan petani juga meningkat,” ujar dia.

Baca juga: Bantuan Jagung 1.000 Ton dari Kementan Berbuntut Konflik Petani Pemasok dan Koperasi Peternak Blitar

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil menjelaskan bahwa Kementan juga telah melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber air untuk melakukan mitigasi kekeringan di sejumlah daerah.

Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui pembangunan embung, bendungan, waduk, serta penggunaan pompa dan alat mesin pertanian (alsintan).

“Untuk langkah mengatasi banjir, kami melakukan kegiatan normalisasi saluran penampungan air, termasuk perbaikan embung, optimalisasi bantuan pompa sumur suntik, serta kegiatan setara lain,” paparnya.

Ia menambahkan, pembangunan embung dilakukan untuk mendukung potensi peternakan di daerah. Ketersediaan air yang cukup diharapkan dapat membantu penghijauan lahan pakan ternak atau kebutuhan air ternak.

Baca juga: NTP September 2021 Naik, Kementan Minta Semua Pihak Jaga Momentum

“Ketika musim kemarau tiba, petani dan peternak tidak perlu khawatir karena ada embung ini yang memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, embung merupakan kebutuhan mendesak yang harus dihadirkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan di Sorong.

Sebab, lanjut dia, sebagai daerah tadah hujan, embung menjadi solusi strategis bagi petani dalam mengembangkan budi daya pertanian serta memenuhi kebutuhan air ternak.

"Embung merupakan program strategis agar produktivitas dan tingkat kesejahteraan petani juga meningkat. Embung ini akan menjadi solusi bagi pertanian dan peternakan di Sorong," ujar SYL.

Baca juga: Kementan Pastikan Stok Jagung Aman, Capai 2,75 Juta Ton hingga 20 September 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com