Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Ekonomi Indonesia Sudah Masuk Jalur Positif

Kompas.com - 06/10/2021, 18:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur yang positif sejak kuartal II 2021 dengan pertumbuhan 7,07 persen (yoy).

Meski varian Delta sempat bertengger di kuartal III 2021 pada Juli-Agustus 2021, dia mengungkap industri manufaktur telah kembali ekspansif dengan indeks PMI sebesar 52,2 persen pada September 2021.

"Kita patut bersyukur ekonomi Indonesia sudah masuk di jalur positif. Selanjutnya tentu pertumbuhan positif ini mendorong demand dan memberikan optimisme pada pelaku ekonomi," kata Airlangga dalam Forum Dialog HUT 83 Sinarmas, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Ekonomi Jabar Diprediksi Melambat, Pelaku Usaha Tetap Optimistis

Airlangga mengungkapkan, beberapa sektor yang kembali pulih saat ini seperti industri pengolahan, perdagangan, transportasi, dan pergudangan.

Pulihnya industri membuat kinerja ekspor kembali bergerak. Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus selama 16 bulan berturut-turut dengan surplus pada bulan Agustus 2021 sebesar 4,74 miliar dollar AS.

Surplus tersebut merupakan yang tertinggi sejak bulan Desember 2006.

Secara akumulasi Januari-Agustus, surplus mencapai 19,17 miliar dollar AS, jauh dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 10,96 miliar dollar AS.

"Dengan situasi seperti ini nilai tukar relatif stabil, cadangan devisa mencapai 144,8 miliar dollar AS di akhir Agustus tahun ini, tentunya ini mengindikasikan resiliensi ekonomi dari ketahanan di sektor eksternal," beber Airlangga.

Baca juga: Percepat Pemulihan Ekonomi, Sampoerna Beri Pelatihan Buat UMKM Perempuan

Airlangga menjelaskan, faktor yang mendorong terjadinya perbaikan kinerja perdagangan antara lain karena pulihnya ekonomi negara mitra dagang serta super cycle tren kenaikan harga komoditas internasional.

Komoditas tersebut, yakni minyak mentah, batu bara, minyak sawit, copper and gold, nikel, dan berbagai komoditas lainnya. Hal ini kata dia, telah meningkatkan penerimaan perpajakan yang diterima oleh negara.

"Penerimaan perpajakan di berbagai sektor seperti industri pengolahan, perdagangan, transportasi, dan pergudangan (tumbuh) positif jika dibanding tahun lalu. Dan peningkatan penerimaan perpajakan ini selanjutnya akan mendukung peningkatan belanja berkualitas termasuk dalam program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ujar dia.

Selanjutnya, sinergi antara pemerintah dan stakeholder termasuk korporasi akan mendukung pelaksanaan strategi penanganan pandemi.

Baca juga: Ekonomi Digital Berkembang, Startup Banjir Pendanaan

Dengan sinergi, Airlangga berharap Indonesia mampu tumbuh sebesar 3,7 persen hingga 4,5 persen di akhir tahun 2021.

"Tahun depan kita bisa tembus di kisaran 5,2 persen (yoy) sesuai apa yang direncanakan dalam APBN," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com