Gojek Salurkan Bantuan Rp 17 Miliar untuk Mitra Driver yang Telah Divaksin Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Gojek kembali menyalurkan bantuan khusus bagi para mitra driver. Bantuan ini merupakan bagian dari Program Kesejahteraan Mitra Driver yang telah dilakukan Gojek sejak Maret 2020.

CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, pada momen peringatan ulang tahun ke-11, Gojek kembali menyalurkan bantuan Program Kesejahteraan Mitra Driver berupa uang belanja sembako sebesar lebih dari Rp 17 miliar.

Bantuan ini akan disalurkan langsung ke ratusan ribu dompet mitra driver yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama.

Baca juga: Gojek Kasih Diskon Tarif GoSend hingga Rp 150.000

"Menuju 11 tahun usia mengaspal di Indonesia, Gojek bersama mitra berkolaborasi untuk terus hadir memberikan solusi nyata dalam membantu masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari," kata Kevin, dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).

Selain membantu memenuhi kebutuhan pokok mitra, bantuan itu menjadi bentuk apresiasi Gojek bagi mitra driver yang telah memiliki kesadaran untuk menjalani vaksinasi Covid-19.

"Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam percepatan program vaksinasi nasional, di mana inisiatif Gojek terkait vaksinasi dijalankan secara komprehensif mencakup seluruh aspek penting yang dibutuhkan," ujar Kevin.

Kevin menyebutkan, total akumulasi bantuan yang disalurkan Gojek bagi mitra sejak Maret 2020 hingga September 2021 telah lebih dari Rp 260 miliar.

Rinciannya, bantuan kebutuhan pokok sebesar Rp 175,8 miliar, bantuan penyediaan layanan atau perlengkapan kesehatan senilai Rp 70,3 miliar, dan bantuan pendapatan bagi mitra driver Rp 15 miliar.

Baca juga: Ada Voucher Belanja di Alfamart Untuk Driver Gojek, Ini Cara Mendapatkannya

Pengamat ekonomi Universitas Airlangga Wisnu Wibowo mengatakan, bantuan tersebut dapat membantu menjaga daya beli mitra driver Gojek.

Langkah tersebut juga dinilai penting dilakukan oleh perusahaan karena driver sebagai mitra strategis memiliki peran penting untuk menjaga keberlangsungan usaha.

"Keberlangsungan bisnis berbasis teknologi ini sangat dipengaruhi oleh terjaganya daya beli, baik konsumen dan driver, mengingat keduanya berada pada pihak yang sama-sama terdampak langsung oleh adanya pandemi," kata dia.