Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Yakin Sektor Industri Tumbuh 5,5 Persen Tahun Depan

Kompas.com - 07/10/2021, 09:31 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini sektor industri mampu tumbuh 5-5,5 persen pada 2022. Namun syaratnya tidak kembali terjadi gelombang besar kasus Covid-19 di tanah air.

Oleh karena itu, berbagai program dan kebijakan strategis yang mendukung laju kinerja sektor industri terus digulirkan guna menciptakan iklim usaha yang kondusif.

“Untuk tahun ini targetnya (pertumbuhan industri) sebesar 4,5-5 persen, sedangkan tahun depan 5-5,5 persen,” kata Menperin dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Lebih lanjut Menperin mengatakan, pada kuartal II-2021, sektor industri manufaktur berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,91 persen, meskipun di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Menperin menegaskan, pihaknya tetap fokus menjalankan program dan kebijakan unggulan yang dapat menopang performa sektor industri. Misalnya, pelaksanaan program substitusi impor 35 persen pada tahun 2022.

Upaya strategis ini, kata Menperin Agus, untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus mendorong penguatan struktur industri manufaktur di dalam negeri.

“Strategi ini ditempuh guna merangsang pertumbuhan investasi di sektor industri substitusi impor dan peningkatan utilitas industri domestik,” tutur Menperin.

Baca juga: Ini Penyebab IHSG Melesat dan Tembus Level 6.400

Kebijakan tersebut, menurut Menperin, akan didukung dengan optimalisasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Selain itu, Agus juga menyampaikan, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, awalnya terdapat 5 sektor yang menjadi prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0.

Namun, di tengah pandemi Covid-19, Kemenperin menambahkan 2 sektor lagi untuk menopang perekonomian nasional.

“Ketujuh sektor potensial itu adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, serta farmasi,” sebutnya.

Baca juga: Mitratel IPO Akhir Tahun Ini, Kapan Anak Usaha BUMN Lainnya Menyusul?

Dia berharap, dari kinerja 7 sektor tersebut, Indonesia bisa menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

"Target yang ditetapkan itu masih realistis untuk diwujudkan,” tegasnya.

Menperin menambahkan, capaian substitusi impor hingga saat ini pada sejumlah direktorat yang membawahi sektor-sektor prioritas tersebut masih berada pada jalur yang benar untuk mencapai target.

“Kami terus memantau dan mengevaluasi capaian substitusi impor ini, karena semua sektor sudah diberikan targetnya masing-masing. Beberapa kendala yang dihadapi, terus dicarikan solusinya. Apabila, program ini bisa tercapai sesuai target secara kuantitatif, kami optimis target pertumbuhan industri sebesar 5-5,5 persen pada tahun depan bisa terwujud,” jelas Menperin.

Baca juga: Nilai Transaksi Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu ATM Capai Rp 40 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com