Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Saham Unilever Indonesia Melesat, Bagaimana Prospek UNVR?

Kompas.com - 07/10/2021, 14:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Unilever Indonesia (UNVR) bangkit dari tidurnya, Kamis (7/10/2021).

UNVR melesat 12,8 persen atau naik 550 poin ke level Rp 4.820 per saham.

Sebagai informasi, sejak tahun 2020 harga saham UNVR mulai perlahan turun dari sebelumnya berada di kisaran Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per saham.

Senior Investment Information Mirae Asset Martha Christina mengatakan, meskipun mengalami kenaikan signifikan, secara jangka panjang UNVR memiliki tantangan yang besar karena peseroan mengalami perlambatan dalam pertumbuhan.

Baca juga: Harga Sahamnya Terus Melorot, Bagaimana Peluang Cuan Saham Unilever?

“UNVR targetnya di level 4.300, secara jangka panjang kami UNVR ini memiliki tantangan kedepannya yang cukup besar. Di kuartal II tahun 2021, perseroan mengalami perlambatan pertumbuhan karena penurunan daya beli masyarakat,” kata Martha dalam Mirae Asset Media Day, Kamis (7/10/2021).

Selain perlambatan pertumbuhan yang terjadi, pertumbuhan UNVR kedepannya masih dibayangi kenaikan harga komoditas, yang mana ini akan akan mngancam penurunan margin dari UNVR.

“Walau demikian, seiring dengan pemulihan ekonomi saat ini dan membaiknya daya beli, diharapkan bisa menjadi katalis positif bagi UNVR kedepannya,” tambah dia.

Senior Investment Information Mirae Asset lainnya, Nafan Aji Gusta juga mengatakan, lonjakan harga saham UNVR ini tentunya perlu dicermati oleh investor. Menurut dia, dengan posisi kenaikan yang signifikan ini, ada baiknya jika investor bisa melakukan taking profit sebagian sembari mencermati dinamika laporan keuangan dan fundamental perusahaan.

“Secara teknikal, kita akui terjadi lonjakan harga yang signifikan agi UNVR. Jika investor sudah memiliki saham tersebut, boleh saya katakan bisa melakukan taking profit sebagian sambil mencermati dinamika laporan keuangan kuartal III tahun 2021, dan kinerja fundamentalnya seperti apa,” ujar Nafan.

Nafan mengatakan, sektor consumer goods jelang akhir tahun 2021, akan mengalami pemulihan. Hal ini seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mampu teratasi, dan pelonggaran mobilitas yang dilakukan oleh pemerintah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Whats New
[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Whats New
Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Whats New
Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Whats New
PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

Whats New
Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Whats New
Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Whats New
Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Whats New
Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Whats New
Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Whats New
Asuransi Kesehatan 'Start Up' dan UMKM 'Rey for Business' Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Asuransi Kesehatan "Start Up" dan UMKM "Rey for Business" Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Whats New
Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+