Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemendag Lepas Ekspor 6 Ton Salak Pondoh Yogyakarta ke Kamboja

Kompas.com - 08/10/2021, 18:18 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) melepas ekspor produk salak pondoh asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke pasar Kamboja, Kamis (7/10/2021).

Adapun jumlah salak pondoh yang diekspor sebanyak 6 ton dengan nilai sebesar 15.000 dollar AS. Produk ini berasal dari 20 kelompok tani (kelota) dan melibatkan sekitar 1.200 petani di Yogyakarta.

Pelepasan ekspor tersebut merupakan hasil kerja sama Kemendag bersama PT Serena Sejahtera. Perusahaan ini merupakan peserta program pendampingan eksportir atau export coaching program (ECP) 2021 untuk wilayah DIY.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi mengatakan, produk-produk Indonesia, khususnya salak pondoh asal Yogyakarta sekarang mulai banyak peminat di luar negeri.

Baca juga: Wapres: Sektor Utama Halal Value Chain Produk Indonesia Tumbuh Positif Meski Pandemi

“Hal ini tentu menjadi peluang bagi kami untuk terus menggenjot ekspor produk Indonesia ke luar negeri,” ujarnya di tempat terpisah, seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/10/2021).

Sesuai prediksi International Monetary Fund (IMF), Didi mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi global pada 2021 diperkirakan memberikan sinyal positif atau tumbuh sebesar 5,5 persen dibandingkan 2020.

Terbukti, kata dia, beberapa negara tujuan ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, di antaranya China dan Amerika Serikat (AS).

Menurut Didi, momentum pemulihan ekonomi menjadi faktor penting dalam mendukung keberhasilan pelaku usaha menembus pasar ekspor. Terlebih dengan adanya peningkatan permintaan di pasar tujuan ekspor,

Baca juga: Percepat Pemulihan Ekonomi, Sampoerna Beri Pelatihan Buat UMKM Perempuan

Untuk itu, para pelaku usaha Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.

“Kami juga berterima kasih kepada para peserta ECP dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ekspor salak pondoh ke Kamboja,” kata Didi.

Didi mengatakan, sebagaimana arahan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, pihaknya akan terus mendampingi dan membantu dalam memfasilitasi para pelaku usaha potensial.

Adapun tujuan pendampingan guna mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) agar siap masuk ke pasar internasional dan menjadi pelaku perdagangan global.

Baca juga: Kemenkop UKM Gandeng MNC Group Dorong Pengembangan UMKM

Wujud komitmen Kemendag

Pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar PPEI Heryono Hadi Prasetyo mengatakan, pelepasan ekspor salak pondoh asal DIY merupakan wujud komitmen Kemendag dan sinergi antara pemangku kepentingan.

“Kami berharap akan semakin banyak lagi pelaku UKM yang berhasil ekspor ke luar negeri dan menginspirasi pelaku usaha di sekitarnya. Hal ini tentu akan mendorong peningkatan kontribusi ekspor UKM terhadap nilai total ekspor nasional,” ujarnya.

Terkait program ECP, Heryono menjelaskan, untuk wilayah DIY telah memasuki tahap ketiga yaitu market development dari delapan tahapan pendampingan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com