Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Capai Rp 8,69 Triliun

Kompas.com - 09/10/2021, 15:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sepanjang 4-7 Oktober 2021 mencapai Rp 8,69 triliun.

Aliran dana asing itu masuk melalui pasar saham sebesar Rp 9,96 triliun, namun keluar melalui aksi jual Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,27 triliun.

Dengan demikian, pada periode berjalan tahun 2021, aliran modal asing tercatat telah keluar dari Indonesia sebanyak Rp 5,78 triliun.

Baca juga: Ada Wacana Pelonggaran PPKM, Dana Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia

"Berdasarkan data transaksi 4-7 Oktober 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 8,69 triliun," ujar Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Sabtu (9/10/2021).

Seiring dengan masuknya dana asing sepekan terakhir, maka premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 83,92 bps per 7 Oktober 2021 dari sebelumnya di level 79,81 bps per 1 Oktober 2021.

Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun menjadi turun ke level 6,32 persen, sebaliknya yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun naik ke level 1,573 persen.

Adapun pada Kamis (7/10/2021) nilai tukar rupiah di tutup di level Rp 14.215 per dollar AS, kemudian ketika dibuka pada perdagangan Jumat (8/10/2021), nilai tukar rupiah turun menjadi berada di level Rp 14.200 per dollar AS.

Di sisi lain, terkait inflasi, Erwin mengatakan perkembangan harga pada Oktober 2021 tetap terkendali. Hal itu berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) BI pada minggu pertama Oktober 2021, yang diperkirakan inflasi sebesar 0,05 persen secara bulanan (month to month/mtm).

"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2021 secara tahun kalender sebesar 0,85 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,59 persen (year on year/yoy)," ungkap dia.

Penyumbang utama inflasi di minggu pertama Oktober 2021 yakni komoditas cabai merah sebesar 0,05 persen (mtm), serta minyak goreng, rokok kretek filter dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Baca juga: Inggris Catat Inflasi 3,2 Persen di Agustus, Tertinggi dalam 24 Tahun Terakhir


Sementara beberapa komoditas mengalami deflasi yakni tomat dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm), serta daging ayam ras, bayam, kangkung, sawi hijau dan emas perhiasan yang masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

Erwin memastikan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta menyiapkan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, juga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkasnya.

Baca juga: Dana Asing Diprediksi Bakal Segera Banjiri Indonesia hingga Rp 140 Triliun, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com