Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Panen Masih Berlangsung, Kabupaten Grobogan Siap Penuhi Kuota Jagung 30.000 Ton

Kompas.com - 09/10/2021, 20:40 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), sentra produksi jagung Kabupaten Grobogan masih melangsungkan panen hingga akhir 2021.

Adapun total luas panen jagung Kabupaten Grobogan pada 2021 diperkirakan mencapai 121.200 hektare (ha) dengan produksi sebanyak 783.700 ton.

Sementara itu, luas lahan panen pada Oktober 2021 mencapai 24.000 ha dengan total produksi sebanyak 120.000 ton.

Seusai mengikuti rapat bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian (Kementan), dan Badan Urusan Logistik (Bulog) di Purwodadi, Sabtu (9/10/2021), Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengatakan bahwa pihaknya mampu memasok 30.000 ton kuota jagung pengadaan pemerintah untuk kebutuhan pakan bagi peternak ayam petelur (layer) mandiri.

“Jika pemerintah menginginkan pasokan jagung dari Kabupaten Grobogan, kami siap menyediakan dengan harga yang disepakati di tingkat petani atau pengepul,” ujar Sunanto dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Menurut Sunarto, pihaknya bahkan sanggup memasok 100.000 ton hingga Januari 2022. Pasalnya, pada bulan itu, Kabupaten Grobogan akan memasuki panen raya musim tanam pertama.

Baca juga: Jadi Kebutuhan Mendasar, Irigasi Dongkrak Produktivitas Pertanian

Sebagai informasi, potensi panen jagung di Kabupaten Grobogan tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Purwodadi, Pulokulon, Gabus, Kradenan, Wirosari, Tawangharjo, Geyer, dan Taroh.

Panen jagung pada musim tanam kali ini, kata Sunarto, menjadi berkah tersendiri bagi petani. Selain karena jumlah produksi yang tinggi, harga yang diterima turut memberikan keuntungan.

Atas capaian tersebut, Sunarto menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

“Terima kasih kepada Bapak Menteri atas dukungan dan bantuan berupa benih, pupuk, serta sarana dan prasarana yang diberikan," tutur Sunanto.

Baca juga: Jadi Kebutuhan Mendasar, Irigasi Dongkrak Produktivitas Pertanian

Sementara itu, Direktur Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Kabupaten Grobogan Slamet menyatakan bahwa pihaknya telah sepakat untuk memenuhi kuota pasokan jagung dengan kadar air yang memenuhi standar bahan pakan.

“Sebagai satu-satunya BUMP di Kabupaten Grobogan, kami siap memenuhi kuota pengadaan jagung sesuai permintaan," kata Slamet.

Dia juga menegaskan bahwa pasokan jagung tersebut akan siap dalam waktu satu bulan. Kesiapan ini didukung oleh area panen luas yang mencakup sepuluh gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan produktivitas tinggi.

“Petani Grobogan sanggup mengirim 1.700 ton jagung per minggu. Sepuluh gapoktan akan memasok lebih dari 5.000 ton per minggu selama 6 minggu ke depan. Kami pastikan bisa memasok lebih dari 30.000 ton,” imbuh Slamet.

Untuk diketahui, selain dari hasil panen petani, stok jagung Grobogan sebanyak 32.265 ton juga tersedia di tiga pabrik pakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com