Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Saham Paling Jeblok dalam Sepekan, Ada Jago hingga Aladin

Kompas.com - 11/10/2021, 07:06 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah saham turun signifikan dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sepekan yakni periode 4-8 Oktober 2021 di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Saham-saham bank digital dipimpin Bank Jago (ARTO) dan Bank Aladin Syariah (BANK) menjadi emiten yang kinerjanya melempem di pekan lalu.

Berikut ini 10 saham dengan kinerja terburuk periode 4-8 Oktober 2021:

Saham PT Satria Mega Kencana (SOTS) turun paling dalam, yakni 25,5 persen menjadi Rp 344 per saham dari pekan sebelumnya Rp Rp 462 per saham. Dalam sepekan aksi jual saham SOTS sebesar Rp 4.43 juta, sementara kapitalisasi pasar SOTS berjumlah Rp 344 miliar.

Baca juga: Obligor BLBI Suyanto Gondokusumo Bantah Jadi Pemegang Saham Bank Dharmala

Saham PT Multipolar (MLPL) dalam sepekan juga turun cukup dalam yakni 25,4 persen menjadi Rp 418 per saham, dimana pekan lalu harga saham MLPL sebesar Rp 560 per saham. Meskipun turun signifikan MLPL berhasil catatkan net buy sebesar Rp 331,2 miliar dalam seminggu, di seluruh pasar. Kapitalisasi pasar MLPL saat ini mencapai Rp 6,12 trilliun.

Posisi ketiga, saham Indo Komoditi Korpora (INCF) yang juga ambles 24,8 persen di level Rp 310 per saham, sementara pekan lalu harga saham INCF Rp 412 per saham. Dalam sepekan INCF mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 13 juta, sementara market cap INCF adalah sebesar Rp 445,8 miliar.

Selanjutnya, saham Kioson Komersial Indonesia (KIOS) juga terjun 24,8 persen di level Rp 775 per saham. Saham KIOS pekan lalu berada di level Rp 1.030 per saham. Dalam seminggu ini, KIOS mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 1,72 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 555,8 miliar.

Saham Matahari Putra Prima (MPPA) menempati posisi kelima dengan penurunan 24,6 persen di level Rp 750 per saham, dimana pekan sebelumnya harga saham MPPA adalah 995 per saham. Dalam sepekan MPPA mencatatkan aksi jual di seluruh pasar sebesar 67,8 miliar, dan di pasar regular sebesar Rp 24,3 miliar. Kapitalisasi pasar MPPA saat ini mencapai Rp 5,6 triliun.

Posisi keenam ditempati oleh (NPGF) atau PT Nusa Palapa Gemilang dengan penurunan 19,7 persen di level Rp 102 per saham, dimana minggu lalu harga saham NPGF adalah Rp 127 per saham. Dalam sepekan, asing catatkan net sell NPFG sebesar Rp 5,8 miliar. Adapun kapitalisasi pasar NPGF adalah sebesar Rp 330,5 miliar.

Kemudian, saham Madusari Murni Indah (MOLI) juga jatuh 18,8 persen dalam seminggu terakhir di level Rp 595 per saham, dimana pekan lalu harga saham MOLI adalah Rp 735 per saham. Seminggu ini, MOLI catatkan aksi jual bersih sebesar Rp 2,19 juta, sementara kapitalisasi pasar MOLI adalah sebesar Rp 1,3 triliun.

Baca juga: GoTo Kuasai 4,8 Persen Saham Multipolar

Posisi delapan ditempati oleh saham Bank JTrust Indonesia (BCIC) dengan penurunan 18,8 persen di level Rp 169 per saham, pekan lalu harga saham BCIC adalah Rp 208 per saham. Aksi jual bersih BCIC dalam seminggu ini adalah Rp 3,06 miliar, dan kapitalisasi pasar BCIC Rp 1,6 triliun.

Posisi sembilan, ditempati oleh saham Bank Jago (ARTO) yang dalam sepekan turun 14,3 persen di level Rp 12.925 per saham, dibanding sebelumnya Rp 15.075 per saham. Dalam sepekan ARTO catatkan net sell sebesar Rp 101,5 miliar di seluruh pasar, dan Rp 103,3 miliar di pasar regional. Adapun kapitalisasi pasar ARTO mencapai Rp 179 triliun.

Posisi terakhir adalah Bank Aladin Syariah (BANK) yang dalam seminggu terakhir turun 5,7 persen, di level Rp 2.780 per saham. Pekan lalu harga saham BANK adalah Rp 2.780 per saham. BANK mencatatkan aksi jual bersih dalam sepekan sebesar Rp 2,63 miliar. Adapun market cap BANK mencapai 36,8 triliun.

Baca juga: Alasan Proyek Kereta Cepat Pakai APBN: Keuangan Pemegang Saham Macet

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com