Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah BUMN China: Jadi Pemasok Utama Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 11/10/2021, 08:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung tengah jadi sorotan. Ini karena beberapa BUMN yang menggarap proyek tersebut kondisi keuangannya tengah mengap-mengap.

Sebagai rencana menyelamatkan proyek kerja sama Indonesia-China itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 yang merupakan perubahan atas Perpres Nomor 107 Tahun 2015, tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Dalam Pasal 4 Perpres Nomor 93 Tahun 2021, Jokowi mengizinkan penggunaan dana APBN untuk membiayai Kereta Cepat Jakarta Bandung. Padahal sebelumnya, Jokowi beberapa kali tegas berjanji untuk tidak menggunakan uang rakyat sepeser pun untuk mega proyek tersebut.

Hal lain yang jadi sorotan beberapa pihak adalah banyaknya produk maupun tenaga kerja China di proyek tersebut. Salah satunya impor rel dan batalan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari China.  Rel tersebut berdimensi 60 atau R.60.

Baca juga: Kilas Balik Kereta Cepat: Ditolak Jonan, Kini Mau Pakai Duit APBN

Rel Kereta Cepat Jakarta Bandung diimpor langsung dari China dan tiba secara bertahap di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebagian lainnya, rel impor masuk melalui Pelabuhan Intan di Cilacap, Jawa Tengah. 

Presiden Joko Widodo meninjau lokasi proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berada di Kelurahan Warungharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/5/2021). dok. Agus Suparto Presiden Joko Widodo meninjau lokasi proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berada di Kelurahan Warungharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/5/2021).

Buatan China Railway Material

Dikutip dari People's Daily Online, Senin (11/10/2021), perusahan pembuat Kereta Cepat Jakarta Bandung adalah China Railway Material Co Ltd. People's Daily Online sendiri merupakan anak People’s Daily, surat kabar yang terafiliasi dengan Partai Komunis China (PKC).

China Railway Material Co Ltd yang merupakan BUMN RRC ini mengirimkan sekitar 8.000 ton rel R.60 yang memang dibuat untuk lintasan kereta berkecepatan tinggi. 

Rel ini dikirimkan dari Pelabuhan Fangchenggang, Guangxi Zhuang, sebuah daerah otonomi khusus di Selatan China.

Baca juga: Kala Jokowi Janji Kereta Cepat Tak Gunakan Duit APBN Sepeser Pun

Pengiriman dilakukan sejak 28 November 2020. Rel-rel yang dipakai di China sejatinya memiliki panjang 100 meter, namun untuk menyesuaikan dengan teknologi kereta cepat yang dibangun di Indonesia serta memudahkan pengiriman, panjang rel dibuat masing-masing 50 meter.

"Kami mengekspor total 37.900 ton rel besi untuk mendukung pembangunaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ini adalah ekspor perdana kami untuk produk rel berkecepatan tinggi dengan panjang 50 meter buatan China," kata Wang Hui, CEO China Railway Material Co Ltd.

"Selanjutnya, (ekspor rel) ini akan memperkuat kerja sama antara China dan negara-negara ASEAN terkait proyek perkeretaapian berkecepatan tinggi," kata Wang Hui lagi.

Ia bilang, agar rel bisa dipakai di Indonesia karena mengharuskan panjang relnya hanya 50 meter, perusahaan sampai perlu membangun fasilitas pemotongan khusus di Pelabuhan Fangchenggang untuk menjamin presisi panjang rel yang akan dikirim ke Indonesia.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Janji Jokowi yang Meleset

Dalam foto pelepasan ekspor rel ke Indonesia yang dirilis People's Daily Online, seremoni ekspor tersebut cukup meriah yang dihadiri para pekerja dan jurnalis.

Sisa kemeriahan acara pelepasan ekspor tampak dari sisa-sisa taburan bunga di area Pelabuhan Fangchenggang saat kapal pengangkut yang akan membawa rel ke Indonesia bersandar.

60 batang rel kereta cepat asal China dikirimkan ke Depo Kereta Cepat Tegalluar, masuk tahap pengelasan.KCIC 60 batang rel kereta cepat asal China dikirimkan ke Depo Kereta Cepat Tegalluar, masuk tahap pengelasan.

"Keberhasilan ekspor rel 50 meter merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini dapat memberikan alternatif bagi negara-negara ASEAN yang ingin bekerja sama dengan China dalam pembangunan rel kereta api berkecepatan tinggi," ungkap Wang Hui.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com