“Nilai tukar rupiah berpotensi tertekan hari ini dengan berkembangnya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan harga energi. Yield obligasi pemerintah AS baik yang jangka pendek maupun panjang masih bergerak naik,” ungkap Ariston.
Namun demikian, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang mulai membaik dan kenaikan harga komoditas untuk ekspor, mampu menahan pelemahan nilai tukar rupiah.
“Perkembangan pandemi yang semakin membaik di tanah air dan kenaikan harga komoditas bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah,” tambah Ariston.
Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak melemah pada kisaran Rp 14.240 per dollar AS hingga Rp 14.250 per dollar AS, dan support di kisaran Rp 14.200 per dollar AS.
Baca juga: IHSG Bakal Masih Merah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.