Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Perusahaan Antre Rights Issue, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 12/10/2021, 12:40 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak perusahaan antre membuka penawaran umum terbatas saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Berdasarkan catatan BEI, masih terdapat 41 perusahaan akan rights issue dengan perkiraan dana sebesar Rp 20,91 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, pemulihan ekonomi nasional yang masih terus berlanjut di tahun ini, menjadi indikator perusahaan tercatat berlomba melakukan fund raising di pasar modal.

“Kami memandang tahun 2021 ini, pertumbuhan perusahaan dalam menggalang dana di pasar modal Indonesia mengalami tren positif. Di sisi lain, jumlah investor dan IHSG juga mengalami pertumbuhan yang baik tahun ini,” ujar Nyoman kepada wartawan, Selasa (12/10/2021).

Sampai dengan 11 Oktober 2021, sudah ada 24 perusahaan yang melakukan rights issue dengan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 153,77 triliun.

Baca juga: Rights Issue, Bank Banten Tetapkan Harga Rp 77 Per Saham

Nyoman mengatakan, hingga 11 Oktober 2021, perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di BEI berjumlah 38 dengan jumlah dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 32,14 triliun. Sedangkan perusahaan yang mencatatkan obligasi maupun sukuk berjumlah 48 perusahaan dengan total emisi yang dicatatkan sebesar Rp 76,08 triliun.

Berdasarkan data KSEI per September 2021, jumlah investor pasar modal sebanyak 6,4 juta atau meningkat 65,74 persen dibandingkan Desember 2020.

Pada penutupan akhir tahun 2020, IHSG masih berada pada level 5.979,07. Namun pada penutupan perdagangan saham tanggal 11 Oktober 2021, IHSG telah menyentuh angka 6.459,69.

Nyoman mengatakan, adanya tren positif pada beberapa indikator pasar modal mencerminkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan penggalangan dana melalui pasar modal dinilai relatif baik.

Selain itu, momentum pemulihan ekonomi nasional juga dinilai turut mendorong korporasi dalam melakukan penggalangan dana melalui pasar modal Indonesia.

Baca juga: Nilai Rights Issue BRI Rp 96 Triliun Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara

“Aktivitas penggalangan dana di pasar modal diharapkan terus meningkat seiring pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan pasar modal. Para pelaku pasar dan pemangku kepentingan termasuk korporasi, dapat memanfaatkan pasar modal sesuai kebutuhannya,” kata dia.

Menjelang akhir 2021, rights issue Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi perbincangan hangat lantaran nilai yang sangat besar mencapai Rp 98,9 triliun. Nyoman optimis, meskipun pasar menyerap rights issue jumbo BBRI, namun pasar masih merespons positif segala aksi penggalangan dana di pasar modal.

“Melihat indikator pasar modal yang bergerak positif di tahun 2021, menimbulkan optimisme pada pasar modal Indonesia. Kondisi tersebut menjadi penting bagi pasar untuk dapat merespons secara positif segala aktivitas penggalangan dana melalui pasar modal Indonesia,” jelas Nyoman.

Baca juga: Wakita Karya Dapat Restu dari DPR untuk Rights Issue

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com