Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Cibitung-Cilincing Dijual Rugi? Ini Penjelasan soal Divestasi Tol Waskita

Kompas.com - 12/10/2021, 16:53 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pelepasan saham anak PT Waskita Karya, yakni PT Waskita Toll Road atau WTR di PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways atau CTP (divestasi tol Waskita) ramai dibicarakan publik.

Di media sosial, ramai pembicaraan mengenai biaya Tol Cibitung-Cilincing yang mencapai Rp 10,8 triliun, namun WTR hanya menjual sahamnya senilai Rp 2,44 triliun.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa Tol Cibitung-Cilincing dijual seharga Rp 2,44 triliun? Apa benar Tol Cibitung-Cilincing dijual rugi?

Baca juga: Mulai Berbayar, Kapan Tol Cibitung-Cilincing Beroperasi Penuh?

PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui akun instagram resmi @waskita_karya menyampaikan penjelasan mengenai divestasi tol Waskita, termasuk soal biaya konstruksi Tol Cibitung-Cilincing.

Akun tersebut mengunggah sejumlah gambar yang berisi penjelasan terkait hal ini. Penjelasan tersebut juga meliputi informasi tentang modal yang digunakan untuk membangun tol.

Modal dan biaya Tol Cibitung-Cilincing

Dijelaskan bahwa setiap proyek jalan tol pasti ada dua sumber pendanaan investasi, yakni menggunakan modal dan utang.

Adapun berdasarkan realisasi per September 2021, biaya Tol Cibitung-Cilincing tercatat mencapai Rp 9,72 triliun. Dari mana modal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing itu berasal?

Investasi tersebut berasal dari modal Waskita sebesar Rp 1,92 triliun, modal PT API (pemegang saham 45 persen CTP) sebesar Rp 1 triliun, serta utang bank dan utang lainnya sebesar Rp 6,8 triliun.

Baca juga: Tak Lagi Gratis, Ini Tarif Tol Cibitung-Cilincing Terbaru

Artinya, Waskita hanya mengeluarkan modal sebesar Rp 1,92 triliun yang dipakai sebagai salah satu sumber biaya konstruksi Tol Cibitung-Cilincing.

Sedangkan sisa investasi lainnya berasal dari pemegang saham lain serta utang bank untuk biaya Tol Cibitung-Cilincing.

Divestasi tol Waskita untung atau rugi?

Jika dihitung berdasarkan modal yang keluar dari kas Waskita sebesar Rp 1,92 triliun, maka sebenarnya pendapat mengenai Tol Cibitung-Cilincing dijual rugi kurang tepat.

Pasalnya, harga saham yang dijual Waskita adalah senilai Rp 2,44 triliun, lebih besar ketimbang modal Waskita membangun tol tersebut.

“Ingat, yang dijual Waskita adalah modal Waskita saja, yang dulu dipinjamkan ke PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways sebagai pemilik konsesi jalan Tol Cibitung-Cilincing,” tulis Waskita Karya, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Berapa Biaya Tol dari Malang ke Probolinggo Tahun 2021?

Dengan penghitungan sederhana tersebut, maka Waskita masih meraup keuntungan dari penjualan saham tersebut sebesar Rp 520 miliar.

Nasib utang dan bunga utang CTP

Sebagai perusahaan jalan tol, CTP menanggung utang senilai Rp 6,8 triliun. Setelah proses divestasi tol Waskita selesai, maka pemilik baru CTP akan menguasai 100 persen CTP.

“Utangnya gimana? Tanggung jawab utang dan bunganya ada di CTP. Pemegang saham baru akan melakukan konsolidasi utang tersebut dalam neracanya,” tulis Waskita.

“Artinya, secara tidak langsung, pemegang saham baru bertanggung jawab atas utang CTP,” sambung Waskita Karya.

Dalam kesempatan tersebut, Waskita Karya juga mengklarifikasi angka yang beredar mengenai nilai investasi Tol Cibitung-Cilincing.

Dijelaskan bahwa angka Rp 10,3 triliun yang beredar merupakan biaya konstruksi Tol Cibitung-Cilincing yang tertuang dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Adapun nilai investasi tidak hanya sebatas biaya konstruksi, tetapi juga ada biaya lain seperti biaya konsultan, bunga, administrasi dan lainnya.

Baca juga: Update Rincian Tarif Tol Surabaya-Probolinggo 2021

Disebutkan bahwa sebenarnya nilai investasi total itu sekitar Rp 12,9 triliun. Nilai tersebut tercantum dalam PPJT. Namun berhubung pekerjaan ruas tolnya belum selesai, realisasi investasi baru tercapai Rp 9,72 triliun atau sekitar 75 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com