Pasalnya, harga saham yang dijual Waskita adalah senilai Rp 2,44 triliun, lebih besar ketimbang modal Waskita membangun tol tersebut.
“Ingat, yang dijual Waskita adalah modal Waskita saja, yang dulu dipinjamkan ke PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways sebagai pemilik konsesi jalan Tol Cibitung-Cilincing,” tulis Waskita Karya, Selasa (12/10/2021).
Dengan penghitungan sederhana tersebut, maka Waskita masih meraup keuntungan dari penjualan saham tersebut sebesar Rp 520 miliar.
Sebagai perusahaan jalan tol, CTP menanggung utang senilai Rp 6,8 triliun. Setelah proses divestasi tol Waskita selesai, maka pemilik baru CTP akan menguasai 100 persen CTP.
“Utangnya gimana? Tanggung jawab utang dan bunganya ada di CTP. Pemegang saham baru akan melakukan konsolidasi utang tersebut dalam neracanya,” tulis Waskita.
“Artinya, secara tidak langsung, pemegang saham baru bertanggung jawab atas utang CTP,” sambung Waskita Karya.
Baca juga: Tak Lagi Gratis, Ini Tarif Tol Cibitung-Cilincing Terbaru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.