Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bergerak di Zona Hijau Pagi Ini, Kurs Rupiah Stagnan

Kompas.com - 13/10/2021, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/10/2021). Sementara itu, kurs rupiah justru stagnan pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 6.522,9 atau naik 36,63 poin (0,56 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.486,26.

Sebanyak 180 saham melaju di zona hijau dan 197 saham di zona merah. Sedangkan 202 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,83 triliun dengan volume 2,35 miliar saham.

Pagi ini bursa saham asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 0,16 persen, dan Shanghai Komposit 0,56 persen. Sementara itu, Strait Times menguat 1,13 persen.

Baca juga: Kemenkeu: Indonesia Jadi Negara Penggerak Pertama Pajak Karbon di Dunia

Sementara itu, Wall Street juga ditutup negatif dengan penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,34 persen, indeks S&P 500 sebesar 0,24 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq 0,14 persen.

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan penguatan dengan uji resistance di level 6.500.

“IHSG masih menguji resistance 6.500, IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.338 - 6.525,” kata William dalam rekomendasinya.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini stagnan. Melansir Bloomberg, pukul 09.09 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.218 per dollar AS, atau atau tidak bergerak dibandingkan penutupan sebelumnya.

Baca juga: Minat Franchise Apotek K-24? Ini Modal dan Cara Pengajuannya

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, hari ini rupiah berpeluang menguat terdorong oleh koreksi yield pemerintah AS tenor 10 tahun dari 1,6 persen menjadi 1,5 persen.

“Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat terbatas hari ini menyusul sentimen tersebut. Penguatan rupiah juga masih mendapatkan dukungan dari kenaikan harga komoditas terutama tambang yang bisa meningkatkan surplus perdagangan RI,” kata Ariston.

Namun, pasar masih mewaspadai ancaman pelambatan ekonomi global karena kenaikan harga dan tersendatnya suplai energi, serta kebijakan tapering AS yang mungkin akan diberlakukan bulan November, sehingga penguatan rupiah cenderung terbatas.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.200 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.230 per dollar AS.

Baca juga: Warga AS Mulai Berbondong-bondong Berhenti Kerja, Ada Apa?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com