Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Divestasi adalah Kebalikan Investasi, Ini Pengertian dan Dampaknya

Kompas.com - Diperbarui 04/04/2022, 22:53 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Apa yang dimaksud dengan divestasi saham? Jelaskan apa yang dimaksud dengan divestasi? Apa itu divestasi aset?

Pertanyaan semacam itu kerap bermunculan di kalangan pembaca seiring dengan seringnya kata divestasi di berbagai kesempatan melalui sejumlah media.

Artikel ini akan membantu pembaca untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan divestasi dan apa dampaknya bagi perusahaan.

Baca juga: Tol Cibitung-Cilincing Dijual Rugi? Ini Penjelasan soal Divestasi Tol Waskita

Definisi divestasi

Sebenarnya, dalam dunia bisnis, ekonomi, dan keuangan, divestasi adalah hal yang sudah biasa dilakukan. Karena itu, divestasi bukanlah istilah baru.

Divestasi adalah kebalikan dari investasi. Pasalnya, investasi bertujuan menambah aset yang dimiliki oleh perusahaan atau pribadi untuk mendapat keuntungan yang lebih besar.

Sebaliknya, divestasi justu mengurangi aset perusahaan. Karena itu, divestasi sering dikonotasikan sebagai kegiatan yang negatif karena melakukan pengurangan asset.

Meski begitu, pandangan tersebut tidak benar. Sebab, divestasi bisa jadi dilakukan untuk menambah keuntungan bagi orang/perusahaan tersebut.

Divestasi adalah pengurangan jenis aset baik aset finansial atau aset barang yang dimiliki perusahaan. Sinonim divestasi adalah pelepasan, pembebasan, pemerdekaan, pelampiasan, atau pemenuhan.

Baca juga: Beda PT dan CV: Definisi, Bentuk Badan Hukum, dan Cara Mendirikannya

Dengan demikian, divestasi saham adalah pengurangan saham yang dimiliki orang atau perusahaan pada perusahaan tertentu (anak perusahaan) untuk dialihkan ke pihak lain.

Ini sekaligus menjawab pertanyaan mengenai apa itu divestasi saham. Pengalihan saham ini biasanya dilakukan dengan cara penjualan saham di perusahaan kepada pihak lain.

Apa saja dampak divestasi?

Dampak divestasi tidak lepas dari tujuan dilakukannya divestasi tersebut. Divestasi yang dilakukan perusahaan tentu memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak negatif dari adanya yang pasti adalah aset perusahaan menjadi berkurang. Perusahaan juga kehilangan potensi pendapatan dari lini usaha yang asetnya dijual tersebut.

Di sisi lain, divestasi juga dapat menguntungkan jika dilakukan dengan metode yang tepat di waktu yang tepat. Misalnya, penjualan aset yang sudah tidak terpakai dan lini bisnis yang selalu mengalami kerugian tentu bisa meringankan beban perusahaan apabila dijual.

Baca juga: Erick Thohir: Untung Bersih Freeport Tahun Ini Rp 40 Triliun

Dari dana penjualan tersebut, perusahaan kemudian dapat memiliki budget tambahan untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif seperti meningkatkan promosi untuk lini bisnis yang memberi keuntungan.

Adapun beragam tujuan yang bisa dicapai ketika sebuah perusahaan melakukan divestasi, di antaranya:

  • Mengurangi beban dan menambah pendapatan. Beban aset yang dimaksud seperti pajak, biaya perawatan, dan lainnya.
  • Fokus pada bisnis yang lebih memberi keuntungan.
  • Menghasilkan keuntungan besar di saat yang tepat, seperti menjual kembali instrumen investasi saat harga naik.
  • Mengurangi potensi rugi yang lebih besar karena aset yang dijual tidak lagi menguntungkan.

Yang jelas, divestasi yang dilakukan oleh perusahaan akan berdampak langsung pada penerimaan kas. Dampak divestasi ini akan terjadi dalam jangka pendek sesaat usai proses divestasi selesai.

Baca juga: Dijual Waskita, Utang Proyek Tol Cibitung-Cilincing Ditanggung Siapa?

Sejalan dengan itu, perusahaan yang melakukan divestasi secara umum akan mencatat hasil penjualannya. Nilai dari penjualan dapat meningkatkan laba dalam laporan keuangan.

Itulah sejumlah penjelasan mengenai apa itu divestasi saham. Dengan penjelasan tersebut, maka jelas divestasi adalah langkah yang sudah umum dilakukan perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com