Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Indeks Saham AS: Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite

Kompas.com - 13/10/2021, 15:35 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila Indonesia memiliki Indeks Harga Sagam Gabungan (IHSG) sebagai indeks utama di bursa saham, di Amerika Serikat terdapat tiga indeks utama yang menjadi indikator investasi bagi pelaku pasar keuangan atau investor.

Ketiga indeks tersebut yakni Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite.
Selain ketiga indeks tersebut, sebenarnya terdapat sekitar 5.000 indeks lain yang ada pada pasar saham Amerika Serikat.

Lalu sebenarnya, apa itu Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite? Kemudian apa beda Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite?

Dow Jones Industrial Average

Dow Jones Industrial Average (DJIA) atau biasa juga disebut dengan Dow Jones adalah salah satu indeks tertua dan paling sering digunakan di dunia.

Nama indeks Dow Jones sendiri berasal dari Charles Dow, yang membuat indeks tersebut pada tahun 1896 bersama dengan rekan bisnisnya Edward Jones.

Indeks Dow Jones terdiri atas 30 saham dari perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di Amerika Serikat.

Baca juga: IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan, Simak Penjelasannya

Saat pertama kali diperkenalkan ke publik, jumlah perusahaan yang ada pada indeks Dow Jones hanya 12 perusahaan saja. Sebagian besar perusahaan tersebut berasal dari sektor industri, termasuk di dalamnya industri kapas, gas, tembakau, dan energi atau minyak bumi.

Saham-saham yang masuk dalam daftar indeks Dow Jones biasanya saham dengan harga atau valuasi yang cukup besar.

Biasanya, saham yang layak masuk dalam indeks tersebut dihitung dengan menjumlahkan harga saham per lembar saham dari masing-masing perusahaan dalam indeks kemudian dibagi dengan jumlah perusahaan.

Namun, saat ini perhitungan indeks saham Dow Jones tak lagi semudah itu. Sejak pertama kali diperkenalkan, telah terjadi beragam peristiwa di pasar saham AS, mulai dari stock split, spin off perusahaan, serta peristiwa lain yang mengakibatkan perubahan terhadap faktor pembagi pada indeks Dow Jones.

Untuk diketahui, saat ini, valuasi saham pada indeks Dow Jones setara dengan seperempat dari keseluruhan nilai bursa saham Amerika Serikat.

Meski demikian, bukan berarti perubahan yang terjadi pada indeks saham Dow Jones mewakili 100 persen bursa saham AS.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks Dow Jones pun secara umum berisi saham bluechip yang rajin membagi dividen bagi investor.

Beberapa perusahaan yang masuk dalam indeks saham Dow Jones yakni Visa, Walmart, NIKE, Microsoft, McDonald's, The Coca-Cola Company, hingga Goldman Sachs.

S&P 500

Indeks Standard & Poor's 500 atau biasa dikenal sebagai indeks S&P 500 adalah indeks yang berisi saham dari 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com