Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo Resmi Merger, Jokowi: Saya Sudah Tunggu-tunggu sejak 7 Tahun Lalu

Kompas.com - 14/10/2021, 13:47 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penggabungan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Ia mengaku telah menantikan penggabungan keempat BUMN tersebut sejak tujuh tahun lalu.

Hal itu disampaikannya dalam acara Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/10/2021).

"Tujuh tahun lalu, saya sudah perintahkan saat itu ke Menteri BUMN, ke seluruh Direktur Utama Pelindo I, II, III, dan IV untuk segera meng-holding-kan Pelindo. Saya tunggu-tunggu tujuh tahun ini tidak terealisasi," ungkapnya.

Baca juga: Pelindo Resmi Merger, Ini Kata Erick Thohir

"Saya bilang, oke kalau enggak di-holding-kan transisinya saja virtual holding, dilakukan virtual holding. Tapi belum terwujud holding-nya. Hari ini alhamdulillah, sudah terjadi Pelindo I, II, III, dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero)," lanjut Jokowi.

Penggabungan Pelindo sudah dilakukan sejak 1 Oktober 2021. Ia pun berharap, dengan merger-nya BUMN layanan kepelabuhanan, biaya logistisk di Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.

Sebab, saat ini biaya logistik di Indonesia terbilang mahal, yakni mencapai 23 persen, dibandingkan rata-rata negara lain yang hanya 12 persen.

"Harapannya biaya logistik kita bisa bersaing dengan negara lain. Artinya, daya saing atau competitiveness akan menjadi lebih baik," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar Pelindo mencari partner bisnis yang memiliki jaringan luas, sehingga nantinya dapat terkoneksi dengan negara-negara lain.

Dengan demikian, produk-produk asal Indonesia bisa menjelajah ke pasar internasional dengan lebih baik dan masuk dalam rantai suplai global. Ia bilang, ini yang menjadi tujuan utama pemerintah.

“Sekali lagi, saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Menteri BUMN (Erick Thohir) dan jajarannya sehingga nanti akan menjadi kekuatan besar," ucap Jokowi.

Baca juga: Harapan Besar Merger Pelindo


Ia menambahkan, bergabungnya keempat BUMN ini akan menjadikan Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar kedelapan di dunia dengan total throughout peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.

Jokowi berharap langkah ini bisa diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan pelat merah lainnya.

"Jangan sampai kecil-kecil bertebaran sehingga menjadi minim kekuatannya, baik dari sisi keuangan dan modal. Kalau bergabung seperti ini kekuatannya akan menjadi besar," pungkasnya.

Baca juga: Sosok Ideal Dirut Pelindo Bersatu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com