Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Tertipu, Ini Cara Membedakan Uang Asli dan Palsu

Kompas.com - 14/10/2021, 18:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cara membedakan uang asli dan palsu sebenarnya cukup mudah. Hal ini perlu diketahui agar tidak terjebak dalam tindak kejahatan pemalsuan uang yang nantinya bisa merugikan Anda.

Para pelaku tindak pidana kejahatan pemalsuan uang rupiah biasanya mengedarkan uang palsu di pasar tradisional atau toko-toko kecil dengan cara yang dibelanjakan pada saat ramai pengunjung/pembeli. Sebab, saat itu pedagang pada umumnya tidak meluangkan waktu untuk memeriksa uang yang diterima.

Kita juga harus berhati-hati kepada orang yang menawarkan uang di ATM pada saat melakukan tarik tunai dengan dalih ingin melakukan transaksi pembayaran dengan rekannya. Waspadai oknum yang mengiming-imingi penggandaan uang atau orang yang berjanji dapat melipatgandakan uang atau perhiasan kita.

Baca juga: BI Buka Kembali Layanan Penukaran Uang Rusak, Simak Jadwal dan Caranya

Oleh karena itu, ada baiknya kita mengantisipasinya dengan cara mengenali maupun mengetahui cara mengecek keaslian uang.

Berikut cara membedakan uang palsu dan asli berdasarkan laman indonesia.go.id:

Ciri-ciri Uang Rupiah Asli

  • Bahan serat kapas

Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.

  • Benang pengaman

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

  • Tanda air (watermark)

Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan. Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.

  • Desain

Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali.

  • Teknik Cetak

Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).

  • Tinta berubah warna (Colour Shifting Ink)

Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda. Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu.

  • Gambar tersembunyi (multicolour latent image)

Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. Pada pecahan Rp50.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru.

Pada pecahan Rp20.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. Pada pecahan Rp10.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.

Pada pecahan Rp100.000, terdapat gambar bersembunyi berupa angka 100 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.

  • Gambar tersembunyi (latent image)

Pada bagian depan terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. Gambar ini terlihat pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000. Untuk pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 berupa tulisan BI serta angka 5, 2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com