Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Erick Thohir: Pernyataan Faisal Basri Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung Konyol

Kompas.com - 14/10/2021, 20:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyayangkan pernyataan dari ekonom senior Indef, Faisal Basri terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menurut Arya, pernyataan Faisal Basri yang menyebut investasi dalam proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tidak akan balik modal tanpa didasari data yang akurat. Bahkan, dia menyebut pernyataan Faisal Basri itu konyol.

"Kami menyayangkan omongan Faisal Basri. Faisal Basri tuh salah total yang mengatakan sampai kapan pun enggak mungkin, sampai kapan pun pasti rugi. Ya mana ada investor mau masuk dengan kondisi nanti rugi, itukan konyol. Faisal Basri konyol betul itu dan keliatan beliau itu tidak pakai angka, tidak pakai analisa, hanya subjektifnya aja yang muncul. Jadi itu kesalahan besar," ujar Arya dalam keterangannya, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Kementerian BUMN Jamin Tak Ada Korupsi

Arya menjelaskan, saat ini BPKP masih menghitung berapa pembengkakan dana (cost overrun) pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, dalam hitungan kasarnya, investasi di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru akan balik modal dalam 40 tahun.

"Tapi secara konservatif, hitungan kita tetap back periode-nya untuk equity-nya itu ini ya 40an tahun. Tapi kita belum tahu ya ini hitungannya hanya kasar masih. Ini kan mirip-mirip dengan MRT," kata dia.

Juru bicara Erick Thohir itu memaparkan, investasi di sektor transportasi kereta api memerlukan waktu yang panjang untuk balik modal. Hal ini sama dengan investasi pada proyek Mass Rapid Transit (MRT).

"Coba aja cek deh di MRT, berapa tahun? mirip-mirip, enggak akan jauh nanti dari situ, 40an tahun juga. Jadi kalau dikatakan sampai kapan pun akan rugi, itu konyol, itu Faisal Basri sangat-sangat konyol," ungkapnya.

Baca juga: Berapa Uang APBN untuk Tambal Biaya Bengkak Proyek Kereta Cepat?

Menurut Arya, jika tak akan mengalami keuntungan, tidak mungkin ada investor yang masuk untuk mendanai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Maka dari itu, dia menyayangkan pernyataan dari Faisal Basri tersebut.

"Jadi saya bisa katakan kali ini sangat disayangkan Faisal Basri kembali lagi, konyol untuk analisisnya. Tapi yang pasti jangan konyol dan akhirnya menyebabkan berita hoaks yang enggak benar kepada publik tanpa analisa, tanpa data apapun," tutup Arya.

Dikutip dari KompasTV, Ekonom Faisal Basri menyatakan, banyak infrastruktur yang dibangun namun hanya menghabiskan uang. Tidak memberi manfaat optimal kepada masyarakat. Salah satu contohnya adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Apalagi, sekarang proyek tersebut akan menggunakan duit rakyat lewat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Menurut Faisal, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan sulit balik modal meski menjual tiket dengan harga mahal. Hal itu ia sampaikan dalam webinar pada Rabu, (13/10/2021).

“Sebentar lagi rakyat membayar kereta cepat. Barang kali nanti tiketnya Rp 400.000 sekali jalan. Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal,” kata Faisal dikutip Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Pakai APBN, Kementerian BUMN: Pembengkakan Itu Wajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com